Ada Fenomena Low Frekuensi, 2 Hari Ini Jatim Diprediksi Diguyur Hujan

Siapno mantelmu rek!

Surabaya, IDN Times - Mayoritas wilayah di Jawa Timur (Jatim) diprediksi mengalami puncak kemarau pada bulan ini. Namun, hujan ringan, sedang hingga lebat disertai petir masih berpotensi terjadi. Sebab, ada fenomena Low Frekuensi.

1. Ada gangguan Low Frekuensi sirkulasi sikonik

Ada Fenomena Low Frekuensi, 2 Hari Ini Jatim Diprediksi Diguyur HujanIlustrasi cuaca ekstrem. IDN Times/Mardya Shakti

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda mengeluarkan kewaspadaan hujan karena aktifnya gangguan fenomena Low Frekuensi, sirkulasi sikonik di wilayah Selat Karimata yang menyebabkan daerah belokan angin di sekitar wilayah Jatim. Ditambah suhu muka laut di Jatim masih cukup hangat.

"Dengan anomali suhu muka laut antara +0,5 - +1,5 derajat celcius. Serta masih adanya La Nina lemah," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan, Selasa (2/8/2022).

2. Bisa menyebabkan hujan dalam dua hari ini

Ada Fenomena Low Frekuensi, 2 Hari Ini Jatim Diprediksi Diguyur HujanIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Adanya gangguan tersebut, kata dia, menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil sehingga berpengaruh dalam pembentukan awan-awan cumulonimbus yang intens. Alhasil, dapat mengakibatkan hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

"Potensi hujan di Jatim diperkirakan terjadi 2 - 3 Agustus 2022," kata Taufiq.

Adapun prediksi hujan hari ini akan jatuh di Tuban, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Gresik, Probolinggo, Jember dan Situbondo. Kemudian untuk besok, Tuban, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Probolinggo, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.

Baca Juga: Hujan di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

3. Imbau masyarakat hati-hati dan waspada

Ada Fenomena Low Frekuensi, 2 Hari Ini Jatim Diprediksi Diguyur HujanIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat khususnya warga Jatim tetap waspada dan hati-hati terhadap bencana hidrometeorologi. Seperti potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang hingga jalan licin.

"Kami imbau untuk update peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 - 3 jam di website maupun medsos resmi BMKG," pungkas Taufiq.

Baca Juga: Suhu Udara di Malang Sentuh 17 Derajat, Begini Penjelasan BMKG  

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya