Ada Beberapa Sesar Aktif di Jatim, Pemprov Diminta Siapkan Antisipasi

Kota Surabaya bahkan dilewatu dua sesar yang berbeda

Surabaya, IDN Times - Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Kamis (14/1/2021). Sebanyak 70 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tragedi tersebut. Peniliti Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) Institut Sepuluh Nopember (ITS), Amien Widodo menilai bencana ini sebagai pembelajaran bersama.

1. Ada sesar Wonorejo di Banyuwangi hingga sesar Surabaya dan Waru

Ada Beberapa Sesar Aktif di Jatim, Pemprov Diminta Siapkan AntisipasiIlustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Amien mengatakan, bencana berupa gempa bumi berpotensi terjadi di Indonesia termasuk Jawa Timur (Jatim). Karena berdasarkan laporan Pusat Gempa Nasional 2017, beberapa daerah di Jatim juga dilewati sesar aktif. Yakni sesar Wonorejo, Kabupaten Banyuwangi, sesar Probolinggo dan sesar Pasuruan.

“Kota Surabaya bahkan dilewati oleh dua sesar yang berbeda, yaitu sesar Surabaya dan sesar Waru,” ujarnya, Selasa (19/1/2021).

Keberadaan sesar Waru memanjang dari Gresik, melewati Mojokerto, Jombang, Nganjuk, hingga Saradan. Sesar-sesar ini masih aktif dan mengalami pergerakan setiap tahunnya rata-rata sejauh 0,05 milimeter.

2. Dorong Pemprov dan Pemkot lakukan assesment ancaman gempa dan kerentanan

Ada Beberapa Sesar Aktif di Jatim, Pemprov Diminta Siapkan AntisipasiIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Amien pun mengajak untuk mewaspadai adanya sesar-sesar aktif tersebut dengan meminimalisasi kerugian yang mungkin terjadi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diminta menyiapkan langkah antisipasi seperti assesment ancaman gempa, kerentanan tanah dan bangunan.

“Bila kawasan tersebut mempunyai kondisi tanah yang buruk dan bangunan yang kurang kokoh, maka bisa dikategorikan kawasan berisiko tinggi,” kata dia.

Berdasarkan peta zonasi kawasan dengan tingkat risiko yang rendah hingga tinggi ini, dapat dibuat dan dijadikan acuan mitigasi. Setiap kawasan akan sangat mungkin memiliki arahan mitigasi yang berbeda, sesuai dengan levelisasinya. Baik itu arahan mitigasi struktural maupun nonstruktural.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Lokasi Gempa Sulawesi Barat Pagi Ini 

3. Jika bisa dikenali, maka bencana bisa diminimalisir dan dihindari

Ada Beberapa Sesar Aktif di Jatim, Pemprov Diminta Siapkan AntisipasiIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Amien menambahkan, bencana alam tidak akan menimbulkan korban jiwa jika terjadi di kawasan tak berpenduduk. Menurutnya, bencana alam bisa diminimalisir bahkan dihindari korban jiwa dan kerugiannya.

“Maka, mari kenali bencana. Kita kenal dengan bencana, kita selamat,” pungkasnya.

Baca Juga: Sering Terjadi, Ini 5 Fakta Seputar Gempa Bumi yang Jarang Diketahui

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya