45 Ribu Balita di Jatim Alami Pneumonia, 3 Meninggal Dunia

Jumlah ini disebut menurun dibanding tahun lalu

Surabaya, IDN Times - Puluhan ribu balita di Jawa Timur (Jatim) terdeteksi mengalami infeksi pernapasan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim per September 2023, total ada sebanyak 45.041 balita pneumonia.

Kepala Dinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyonno mengatakan jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Nah, dari 45.041 balita yang terjangkit pneumonia, sebanyak tiga balita meninggal dunia.

"Sampai bulan September 2023 jumlahnya 45.041 balita atau 32,03 persen dari batas estimasi kasus pneumonia sebanyak 140.578 balita. Jumlah kematian di tahun ini ada tiga balita," ujarnya, Senin (23/10/2023).

"Tahun kemarin jumlahnya mencapai 92.118 balita dengan kematian 13 balita," tutur Erwin menambahkan.

Terkait penyebabnya, Erwin menjelaskan kalau pneumonia yang dialami para balita tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti polusi udara, kepadatan kepadatan anggota keluarga dalam rumah, kebiasaan merokok di dalam rumah, dan rumah yang kotor.

"Untuk menghindarinya jauhnya bayi dari penderita batuk, lakukan imunisasi lengkap, berikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, dan berikan makanan cukup gizi dan seimbang," kata Erwin.

Sejauh ini, sambung Erwin, dinkes telah melakukan pencegahan penyakit pneumonia yang menjangkit balita tidak meluas. Antara lain melakukan pertemuan online tatalaksana kasus pneumonia bagi klinisi dan pengelola program ISPA.

Kemudian melakukan validasi data secara online dengan pengelola program pengendalian (P2) ISPA. Membuat umpan balik kasus pneumonia kepada kabupaten/kota secara berkala.

"Lalu melakukan bimbingan teknis dan koordinasi dengan lintas program, promosi kesehatan terkait PHBS dengan seksi kesehatan, dan berkoordinasi dengan penyehatan lingkungan terkait rumah sehat," pungkas Erwin.

Baca Juga: Jenis Pneumonia, Perawatannya Bisa Berbeda-beda

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya