19 Daerah di Jatim Berstatus Siaga Kekeringan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sebanyak 19 daerah di Jawa Timur (Jatim) menerbitkan Surat Keputusan (SK) Siaga kekeringan. Hal ini dikarenakan saat ini mulai masuk puncak kemarau yang diprediksi berlangsung secara bergantian di 38 kabupaten/kota selama Juli - September 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, terbitnya SK Siaga kekeringan ini didahului dengan proses analisi. “SK dikeluarkan setelah pemerintah setempat menemukan adanya tanda-tanda kekeringan,” ujarnya, Kamis (11/7/2024).
Maka dari itu, BPBD Jatim meminta kepala daerah atau BPBD setempat untuk rutin melaporkan kondisi ketersediaan airnya. Mereka akan dikirim atau droping air bersih. Ia memprediksi jumlah daerah yang menerbitkan SK serupa bakal bertambah.
Hal tersebut merujuk data tahun 2023, tercatat ada 863 desa di 196 kecamatan yang mengalami kekeringan ekstrem. Ini terjadi akibat kemarau panjang melanda Jatim sejak Mei hingga Oktober 2023.
Adapun ratusan desa yang mengalami kekeringan itu tesebar di 27 dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Kemarau ekstrem membuat warga setempat kesulitan air bersih. Sehingga diperlukan bantuan droping air dari pemerintah untu Kkeberlangsungan hidup masyarakat.
“Tanahnya kering. Ini yang menyebabkan sumber-sumber air mampet,” kata Gatot.
Selain SK Siaga kekeringan, Gatot membeberkan kalau ada satu daerah yang justru sudah menerbitkan status SK Tanggap Darurat, yakni Blitar. “Yang sudah tanggap darurat baru satu daerah,” pungkasnya.
Baca Juga: Ancaman Kemarau, Blitar Darurat dan Pacitan Siaga Kekeringan