17 Tahun Mangkrak, JLS Akan Andalkan Pendanaan dari IDB

Surabaya, IDN Times - Jalur Lingkar Selatan (JLS) tak kunjung tersambung. Padahal proyek tersebut digagas sejak 2002 lalu. Artinya sekarang proyek ini sudah 17 tahun. Pemprov Jatim pun ingin proyek ini menjadi prioritas.
1. Ada pendanaan dari IDB
JLS sebenarnya telah dibangun sepanjang 379,52 kilometer. Adapun sisa jalan yang belum tersambung sepanjang 300,60 kilometer. Dari jumlah itu, rencananya akan ada pembangunan sepanjang 71,68 kilometer dengan pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB).
“Ada beberapa titik tertentu yang sudah digarap. Pendanaannya menggunakan IDB. Salah satunya cukup signifikan, Pelabuhan Prigi nyambung ke Tulungagung pakai IDB,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Selasa (12/11).
2. Sisanya belum ada anggaran lagi
Meski begitu, Pemprov Jatim masih mempunyai pekerjaan rumah (PR). Pasalnya sepanjang 228,915 kilometer JLS belum memiliki rencana pendanaan.
Rencana paling nyata, lanjut Emil, memaksimalkan jalan yang sudah ada di wilayah Selatan. Pemanfaatan jalur provinsi maupun nasional sementara bisa menyambungkan JLS. “Solusi jangka pendek, karena biaya tinggi kami gunakan optimalisasi jalan eksisting selatan yang sudah ada,” terang Emil.
3. Akses jalan alternatif masih ada kendala
Namun, jalan yang sudah ada ini butuh pelebaran. Misalnya akses jalan Kabupaten Malang ke Lumajang lewat Dampit butuh perbaikan secara geometri. Begitu juga dari Jember ke Lumajang, juga perlu penambahan ruas.
“Makanya Jatim fokus bagaimana jalan provinsi yang ada sekarang dibenahi dulu,” kata Emil.
4. Sudah siapkan solusi jangka pendek
Mantan Bupati Trenggalek ini menyampaikan, langkah terdekat ialah melakukan pengerasan bahu jalan. Harapannya bisa menolong kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa di tengah keterbatasan anggaran.
“Ini salah satu strategi kami, di mana provinsi bisa masuk itu harus kami petakan satu persatu,” jelas Emil.
Kordinasi secara periodik antar stakeholder diharapkan penyelesaian JLS dapat segera tercapai. Dengan terbangunnya konektivitas wilayah utara, tengah dan selatan Jatim, maka akses antar wilayah menjadi lebih efektif dan efisien.