10 Brimob Korban Ledakan Mako Gegana Polda Jatim Dipulangkan

Kondisinya membaik

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 10 anggota Satbrimob Polda Jawa Timur (Jatim) yang menjadi ledakan di Mako Gegana, Krembangan, Surabaya dipastikan membaik kondisinya. Bahkan, mereka dipersilakan untuk pulang setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Hari ini 10 korban ini sudah bisa dipulangkan," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Selasa (5/3/2024).

Rekomendasi pulang ini, lanjut Dirmanto, merujuk hasil analisis yang telah dilakukan oleh tim dokter. Diketahui, para korban ini memang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

"Menurut analisa dari tim dokter dan sudah dilakukan rontgen dan pemeriksaan-pemeriksaan bagian dalam tidak ada bagian yang signifikan dan hanya traumatik saja," kata dia.

Lebih lanjut, perwira dengan tiga melati emas ini memastikan bahwa tidak ada lagi tambahan korban dalam kejadian ledakan di Mako Gegana Satbrimob Polda Jatim. Sebelumnya, IDN Times mendapati dua korban yang diangkut dua ambulans berbeda menuju IGD RS Bhayangkara Polda Jatim, Senin (4/3/2024) siang.

Terkait ledakan, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto menyampaikan bahwa terjadi sekitar pukul 10.05 WIB. Diduga terjadi karena bahan peledak yang berada di dalam gudang penyimpanan bereaksi dengan suhu panas matahari. 

"Sekitar pukul 10.05 terjadi ledakan di Mako Datasemen Gegana Brimob Jalan Gresik, Morokerembangan, Kecamatan Krembangan Ladakan ini terjadi di gudang penyimpanan bahan peledak," ujar Imam saat konferensi pers di Mako Gegana Brimob Polda Jatim. 

Imam menjelaskan, di dalam gudang penyimpanan tersebut terdapat sejumlah bahan peledak temuan Polda Jatim. Bahan peledak tersebut terdiri dari bondet atau bahan peledak ikan yang rencananya akan dimusnahkan. Ada pula black powder atau serbuk untuk petasan sebanyak 1 kilogram

Bahan-bahan itu digunakan oleh tim Penjinak Bom (Jibom), mana kala menemukan barang peledak sitaan dari masyarakat, ataupun temuan barang lama. Black powder  diserahkan kepada Tim Jihandak diduganakan untuk memusnahkan barang peledak temuan. 

"Kemungkinan karena paparan sinar matahari yang cukup panas, sehingga bahan tersebut, analisa sementara bisa membuat efek ledakan pemicunya panas," terang dia.

Imam menambahkan, gudang penyimpanan bahan-bahan tersebut dibangun pada tahun 1951. Sehingga saat ini kondisi gudang tersebut sudah cukup tua. Oleh karena itu pihaknya akan mengevaluasi gudang tersebut.

Baca Juga: Ledakan di Mako Gegana, Bahan Peledak Bereaksi dengan Matahari

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya