TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Santri Malang Disetrika Seniornya, Satu Orang Jadi Tersangka

Tersangka tak ditahan karena dalam persiapan ujian nasional

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat saat menunjukkan tersangka kasus santri disetrika seniornya . (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Satreskrim Polres Malang akhirnya memberi update terkait kasus bullying dengan cara menyetrika korbannya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Korban berinisial ST (15) yang merupakan pelajar kelas 9 SMP di pondok pesantren tersebut.

Kasus ini sempat menjadi viral di media sosial Facebook karena dibagikan oleh akun Yudha Kenthung Bin Sujono di grup Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang Raya). Unggahan tersebut memperlihatkan luka melepuh di dada kiri korban.

1. Polisi menetapkan senior korban sebagai tersangka

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat saat menunjukkan tersangka kasus santri disetrika seniornya . (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, terjadi pada hari Senin (4/12/2023) pukul 14.30 WIB di ruang laundry lantai 4 dalah satu pondok pesantren di Kecamatan Lawang. 

"Kami telah memeriksa 5 orang saksi. Dan menetapkan Ahmad Firdaus (19) sebagai tersangka. Dia adalah warga Kecamatan Lawang yang juga merupakan santri di pondok pesantren tersebut," terangnya saat ditemui di Mapolres Malang pada Kamis (22/2/2024).

2. Polisi ceritakan kronologi santri di Malang disetrika seniornya

Kondisi korban bullying di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. (IDN Times/istimewa)

Gandha menceritakan jika kronologi kejadian ini bermula saat korban datang ke ruang laundry pondok pesantren. Di sana, korban bertemu dengan tersangka yang sedang mencuci pakaian.

"Mungkin nadanya dianggap terlalu keras sehingga tersangka tersinggung. Korban mengatakan 'mas, wes mari a laundry-an ku?'. Yang artinya mas apakah laundry ku sudah selesai?," ucapnya.

Tersangka yang emosi kemudian memiting korban lalu merobohkan tubuh korban di atas meja setrikaan dengan posisi tengkurap. Sebelum melukai korban, tersangka menunjukkan setrika uap panas tersebut ke wajah korban, lalu menyetrika dada korban sebelah kiri.

"Disinyalir jika korban ini sering di-bully oleh tersangka. Kadang korban dipukul, ditendang, dan diejek secara verbal," bebernya.

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya