TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keluarga Pasien Mentahkan Semua Klaim RS Hermina Malang

Keluarga korban kecewa dengan pelayanan RS Hermina Malang

Elia Widianaputri menunjukkan foto ayahnya. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - RS Hermina Malang menjadi sorotan usai menolak seorang pasien yang datang menggunakan becak motor (bentor), yaitu Wahyu Widianto warga Jalan Bareng Tenes, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kejadian ini terjadi pada Senin (11/3/2024) pukul 18.30 WIB.

Penolakan ini membuat Wahyu meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis. Diketahui jika saat kejadian Wahyu dalam kondisi kritis akibat komplikasi diabetes dan serangan jantung. RS Hermina sempat membantah melalukan penolakan. Namun, pernyataan itu dimentahkan oleh keluarga.

1. Keluarga Wahyu mementahkan klaim RS Hermina sempat memberi perawatan di atas bentor

Elia Widianaputri, anak kedua pasien yang ditolak RS Hermina Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Anak kedua Wahyu, Elia Widianaputri mementahkan klaim jika ayahnya sempat mendapatkan penanganan dari dokter RS Hermina. Pasalnya ayahnya tidak diperbolehkan untuk masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) meskipun dalam kondisi kritis. Sebelumnya, pihak RS Hermina mengatakan jika Wahyu sempat mendapatkan perawatan dari dokter jaga yang tidak menggunakan seragam dokter.

"Gak ada pemeriksaan (dari RS Hermina). Yang memeriksa itu bukan dokter Hermina, tapi dari relawan (Es Teh Anget) yang melakukan cek jantung dalam perjalanan dengan ambulans ke RSUD (Saiful Anwar)," terangnya saat ditemui di rumahnya pada Selasa (12/3/2024).

Tidak hanya itu, pihak RS Hermina bahkan disebutnya mempersulit untuk meminjamkan ambulans agar membawa Wahyu ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Elia mengatakan ia dan kakaknya haris mengisi surat-surat yang rumit, padahal kondisi ayahnya sudah kritis.

"Kita datang di RS Hermina itu sekitar pukul 18.30 WIB. Kemudian baru diantar ke RSUD (Saiful Anwar) dengan ambulans itu jam 19.00 WIB," bebernya.

2. Elia dan kakaknya sempat bertengkar dengan pihak rumah sakit

Rumah duka pasien yang ditolak oleh RS Hermina Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Elia mengungkapkan ia dan kakaknya sempat bersitegang dengan pihak RS Hermina karena menolak perawatan ayahnya. Ia merasa marah karena pihak rumah sakit menolak pasien yang dalam kondisi kritis. Bahkan, dalam kondisi kritis, ayahnya tidak turun dari atas bentor.

"Rumah sakit bilang gak ada bed. Kita berdebat, sampai dia bilang ayo ikut aku (untuk membuktikan tidak ada bed). Bahkan, duduk saja ayah saya tidak boleh," ucapnya diikuti isak tangis.

Elia mengatakan jika kejadian ini disaksikan langsung oleh enam kawannya. Keenam orang ini bersama-sama dengan Elia dan kakaknya mengantarkan wahyu ke RS Hermina.

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya