Ternyata Ini Alasan VDR/NCDC Super Tucano Dibawa ke Luar Negeri
TNI AU belum memiliki alat untuk membaca VDR/NCDC
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Agung Sasongkojati mengatakan jika Video Data Recorder (VDR)/Network Centric Data Cartridge (NCDC) 2 pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI AU Lanud Abdulrahman Saleh Malang yang jatuh di Gunung Kundi Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan telah ditemukan. Namun, kedua benda tersebut akan dibawa ke luar negeri untuk dibaca.
VDR/NCDC sendiri dijelaskan secara singkat oleh Agung sebagai jantung pesawat atau black box pada pesawat komersial. Tapi fungsinya lebih canggih karena bisa merekam video penerbangan, rekaman suara pilot, bahkan kecepatan hingga arah angin sebelum kecelakaan.
1. Ternyata TNI AU belum memiliki alat untuk membaca hasil VDR/NCDC
Agung menjelaskan jika VDR/NCDC akan dibawa ke Brazil sebagai tempat untuk membacanya. Pasalnya, Super Tucano adalah pesawat buatan negeri Samba tersebut, sehingga mereka memiliki alat untuk membaca VDR/NCDC. Sementara TNI AU belum memiliki alat untuk membaca VDR/NCDC.
"Itu mestinya dibaca di pabriknya, karena kita belum punya pembacanya untuk Flight Data Recorder (FDR). Cuma membacanya memerlukan alat seperti tape, sementara kita tidak punya tape-nya, cuma di sana (Brazil)," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (22/11/2023).
VDR/NCDC milik 2 Pesawat Super Tucano telah diterbangkan ke Brazil untuk diteliti di sana. Sehingga kini mereka fokus melakukan evakuasi puing pesawat di Gunung Kundi.
Baca Juga: Senjata dan Bahan Peledak di Pesawat Super Tucano Diangkut ke Malang
Baca Juga: 4 Korban Pesawat Super Tucano Jatuh Naik Pangkat Luar Biasa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.