TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Santap Makanan Hajatan, 21 Warga Magetan Keracunan Massal

Keracunan makanan diduga dipicu bumbu kedaluarsa

Sebanyak 5 orang korban keracunan massal nasi hajatan masih dirawat di Puskesmas Lembeyan. IDN Times/ Riyanto

Magetan, IDN Times - Puluhan warga Desa Dukuh, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dilarikan ke Puskesmas Lembeyan pada hari Kamis (28/02/2024). Mereka diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan hajatan selapan bayi di rumah warga pada hari Rabu (28/2/2024) malam.

1. Warga mengalami gejala pusing, mual, muntah dan diare

Sebanyak 5 orang korban keracunan massal nasi hajatan masih dirawat di Puskesmas Lembeyan. IDN Times/ Riyanto

Kapolsek Lembeyan AKP Sunarto, membenarkan puluhan warga alami gejala mual, pusing, muntah disertai diare. Total ada  sebanyak 21 orang mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi berkat selamatan. 

"Dari jumlah tersebut, 5 orang dirawat di Puskesmas Lembeyan, 1 orang dirawat jalan, dan 15 orang lainnya berobat ke- bidan di desa setempat," kata Sunarto, Jumat (01/03/2024). 

Gejala yang dialami, lanjutnya, warga pusing, mual, muntah, diare, panas, dan lemas. Dugaan sementara keracunan akibat makanan yang diolah kurang layak konsumsi, pengolahan yang kurang bersih, atau bumbu makanan yang sudah kedaluarsa.

Baca Juga: 8 Ton Beras SPHP di Magetan Ludes dalam Sejam

2. Sebanyak 5 orang masih dirawat di Puskesmas

Sebanyak 5 orang korban keracunan massal nasi hajatan masih dirawat di Puskesmas Lembeyan. IDN Times/ Riyanto

"Puskesmas Lembeyan telah melakukan pengecekan dan pendataan terhadap para korban. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Kades Dukuh untuk menangani kasus ini," terangnya. 

Dalam kasus ini polisi menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengolah makanan. Masyrakat diminta untuk menjaga kebersihan makanan agar terhindar dari keracunan.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa keracunan massal ini. Dari 21 warga yang alami gejala sama tinggal 5 orang yang masih dirawat di puskesmas," pungkasnya.

Polisi kesulitan mendapatkan sampel makanan karena telah habis, peristiwanya terjadi pada Rabu malam. 

Berita Terkini Lainnya