TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Trotoar di Banyuwangi Jadi Catwalk Ajang Fashion Batik

Kenalkan potensi batik dan kampanye optimalkan trotoar

Para model dewasa tampak berjalan di atas trotoar Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Puluhan model, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa tampak beradu menunjukkan penampilan dan desain pakaian batik terbaik di atas catwalk. Namun kali ini bukan digelar di atas panggung yang mewah, para model sedang lenggak-lenggok di atas trotoar Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi.

1. Tampilkan karya desain dan model lokal

Para model dewasa tampak berjalan di atas trotoar Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Pagelaran busana Batik On Pedestrian tersebut menampilkan desain busana batik karya desainer daerah, hingga kolaborasi karya model itu sendiri. Tema  busana yang disajikan mulai kasual, busana pesta, hingga busana kerja.

Ketua Dekranasda (dewan kerajinan nasional daerah ) Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, Batik On Pedestrian digelar untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak muda daerah yang memiliki minat di bidang fashion, khususnya batik.

"Kami yakin dengan terus memberikan panggung seperti ini akan terus memunculkan bibit-bibit desainer potensial daerah. Selain itu, ini juga cara menumbuhkan kecintaan mereka pada kain batik yang merupakan warisan budaya bangsa ini,” kata Dani, Jumat (22/11).

2. Kampanye maksimalkan penggunaan trotoar

Para model tampak berjalan di atas trotoar Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Banyuwangi Batik On Pedestrian merupakan rangkaian event yang mengawali pagelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang akan digelar besok Sabtu (23/11).

Dani menjelaskan, sebanyak 60 model yang melenggang di atas trotoar juga menjadi kampanye untuk memaksimalkan kembali fungsi trotoar yang nyaman digunakan untuk pejalan kaki.

“Event ini sengaja digelar di area pedestrian selain untuk memberikan keunikan juga sekaligus untuk mengkampanyekan trotoar yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki,” kata Dani.

3. Jadi ajang kenalkan batik

Para model Anak anak tampak berjalan di atas trotoar Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Pada event yang memasuki tahun ke tujuh ini, para model mengenakan batik motif Blarak Sempal. Motif ini menyerupai blarak - daun kelapa yg sudah tua dengan bentuk garis-garis miring yang tersusun berbanjar dan saling berlawanan.

Sementara itu salah satu desainer papan atas nasional, Sofie, yang turut hadir pada pagelaran tersebut mengatakan jika event Batik On Pedestrian sangat menarik.

“Event unik ini akan menjadi ajang promosi batik Banyuwangi pada khalayak luas. Lewat gelaran Banyuwangi dengan beragam event di dalamnya, akan membuat orang "melihat" bahwa Banyuwangi memiliki batik khas yang tidak kalah menarik dari batik daerah lain,” ujar desainer yang memiliki nama lengkap  Hadriani Ahmad Sofiyulloh.

Baca Juga: Baru Berusia 27 Tahun, Ahmad Sofyanto Jadi Kades Termuda di Banyuwangi

Berita Terkini Lainnya