PAD Surabaya dari Retribusi Parkir Bocor karena Jukir Nakal
Pelanggan parkir di Surabaya minta karcis ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Retribusi parkir menjadi salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya. Dishub Kota Surabaya menyoal kebocoran retribusi parkir di Surabaya karena banyaknya juru parkir nakal.
Baca Juga: Eri: Warga Surabaya Jangan Bayar Parkir Bila Tak Diberi Karcis
1. Kebocoran PAD retribusi parkir karena jukir tak beri karcis
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengungkapkan, bahwa kebocoran PAD melalui retribusi parkir, bisa terjadi ketika Juru Parkir (Jukir) tidak memberikan karcis kepada pengguna layanan perparkiran. Padahal karcis merupakan salah satu alat kontrol akumulasi PAD dari retribusi parkir.
"Kebanyakan itu (potensi kebocoran) tidak dikasih karcis. Meskipun dia (Jukir) ditarget Rp100 ribu (per hari), ternyata pada hari itu, pendapatannya lebih dari Rp100 ribu," ujarnya.
Menurut dia, apabila tidak memberikan karcis, maka uang parkir yang dibayar oleh pengguna jasa, otomatis masuk ke kantong pribadi Jukir. Karenanya, ia pun mengimbau pengguna jasa parkir untuk selalu meminta karcis.
"Jadi, kalau tidak dikasih karcis, tidak usah bayar. Jadi sama-sama mengamankan PAD-nya kota," ujar dia.
Baca Juga: Eri Cahyadi Janji Gaji GTT Surabaya Tidak Dipotong