TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komunitas LGN Sebut Legalisasi Ganja Medis Mendesak

Tapi harus diawasi dengan ketat

Kegiatan aksi LGN Surabaya. (Instagram/LGN_Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin telah meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa tentang legalitas ganja medis. Jauh sebelum Wapres mengeluarkan fatwa tersebut, salah satu komunitas di Surabaya, yakni Lingkar Ganja Nusantara (LGN) Surabaya telah berjuang untuk melegalkan ganja medis.

Koordinator Komunitas Lingkar Ganja Nasional (LGN) Surabaya Ratna Triwulandari mengatakan ganja telah digunakan oleh nenek moyang kita untuk beberapa ritual. Hal tersebut terbukti dalam beberapa relief di candi Penataran.

"Nah kenapa ganja dilarang di Indonesia, karena Indonesia mengadopsi Undang-undang ganja dari pemerintah kolonial, jadi Indonesia itu ikut-ikutan, sampai sekarang," ujarnya, Selasa (5/7/2022).

1. Ganja medis sifatnya mendesak

ilustrasi daun ganja (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia mengatakan, selama ini LGN bergerak untuk memperjuangkan ganja medis agar segera dilegalkan. Hal tersebut tak lepas dari manfaat yang ada dalam kandungan ganja.

"Kita fokuskan ke medis dulu, karena sifatnya yang lebih mendesak. Nah kita ini ingin ada regulasi yang mengikat, regulasi yang mengizinkan ganja untuk diteliti," ungkapnya.

Ganja medis sangat dibutuhkan oleh sebagaian orang di Indonesia. Salah satunya bagi seorang ibu bernama Santi yang beberapa pekan lalu melalukan aksi di Car Free Day (CFD) Jakarta, Santi meminta Pemerintah melagalkan ganja medis untuk menangani pengobatan anaknya yang menderita cerebral palsy.

"Jadi yang kita maksud dilegalkan itu, tidak semua orang bisa mengakses, ada dokter pendamping, ada surat khususnya, kita mengusahakan itu bisa diakses secepat mungkin," tutur Ratna.

Baca Juga: Viral Ibu Butuh Ganja Medis Buat Anaknya, MK Buka Suara

2. Ganja satu-satunya tumbuhan yang bisa mengobati Celebral Palsy

ilustrasi ganja medis (IDN Times/Nathan Manaloe)

Ratna menuturkan, berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh menurut beberapa peneliti yang meneliti ganja, bahwa senyawa dalam ganja adalah satu-satunya yang gang bisa membuat tubuh menjadi stabil. Ganja bisa mengobati penderita Celebral Palsy jika digunakan rutin.

"Dan itu hanya ada di ganja, pengobatan Celebral Palsy di luar negeri itu cuma pakai ganja. Karena penyakit itu gak ada obatnya," kata Ratna.

Baca Juga: [OPINI] Strategi Jitu Wapres untuk Legalitas Ganja Medis

Berita Terkini Lainnya