Politikus Ramai-ramai Pasang Baliho, Pengamat Unair: Gak Simpati!
Paksakan agenda politik saat rakyatnya sengsara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Perlombaan memasang baliho para petinggi partai dianggap menjadi bumerang bagi mereka sendiri. Hal ini diungkapkan oleh pengamat komunikasi politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Irfan Wahyudi, Ph.D. Menurutnya, alih-alih menambah elektabilitas, kelakuan elit partai itu malah membuat masyarakat kecewa.
Baca Juga: Pelaku Vandalisme Baliho Puan Maharani Ditangkap di Surabaya
1. Pemasangan baliho harus melihat situasi dan kondisi masyarakat
Irfan menuturkan, sebenarnya tak salah jika para politikus ingin memasang baliho berisi nama dan gambarnya. Namun, Irfan menekankan bahwa mereka harus melihat situasi dan kondisi sosial yang tengah terjadi di masyarakat.
"Sebenarnya sah-sah saja ya pasang billboard, namun yang perlu diperhatikan adalah pesan di dalamnya. Kalau pesannya justru menyiratkan tentang kepentingan politik, tentu itu mencederai semangat rakyat yang tengah berjuang melawan COVID-19. Jadi, yang salah itu bukan billboard-nya sebagai media, tapi pesan yang disampaikan,” ujarnya, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga: Coretan Open BO Baliho Puan, PDIP Jatim Perintahkan Kader Lapor Polisi