TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKB Tak Buka Pendaftaran Bacawali Surabaya, Ini Alasannya

Mulai jumlah kursi hingga trauma

Ketua Garda Bangsa PKB Kota Surabaya/Wakil Ketua DPC PKB Kota Surabaya/Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya, Mahfudz saat ditemui di Kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (11/10). IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Partai-partai mulai memanaskan mesinnya jelang Pemilihan Wakil Kota Surabaya 2020. Namun tidak bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mereka memilih untuk tidak melakukan pendaftaran maupun penjaringan Bakal Calon Wali/Wakil Wali Kota Surabaya. Alasannya, kursi yang tak cukup dan trauma terhadap kegagalan masa lalu.

 

Baca Juga: Pilwali 2020, PDIP Surabaya Umumkan Calonnya Bulan Ini

1. DPC PKB tak buka pendaftaran Bacawali Surabaya

Kotak suara. IDN Times/Maulana

 

Kondisi ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Surabaya, Mahfudz. Ia mengatakan bahwa PKB memang tidak membuka pendaftaran maupun penjaringan. Pengajuan nama Bacawali dilakukan melalui proses rapat internal.

"Kalau yang lain kan sudah mulai membuka, ya. Tapi kami tidak. Kami bahas di internal lalu diajukan ke DPP," terangnya ketika ditemui di Kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (11/10).

2. Tak percaya diri dengan jumlah kursi

Ketua Garda Bangsa PKB Kota Surabaya/Wakil Ketua DPC PKB Kota Surabaya/Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya, Mahfudz saat ditemui di Kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (11/10). IDN Times/Fitria Madia

 

DPC PKB memutuskan tak membuka pendaftaran lantaran jumlah kursi legislatif yang tak cukup untuk mengajukan calon. Dari 10 kursi yang dibutuhkan, PKB hanya memiliki 5 calon.

"Seperti PDIP kan 15 kursinya, jadi mereka buka penjaringan bisa saja karena memang mereka bisa mengajukan calon. Sedangkan kami tidak," tuturnya.

3. Lebih dahulukan koalisi partai

ANTARA FOTO/Ampelsa

 

Mahfudz melanjutkan, PKB lebih memilih untuk mencari koalisi terlebih dahulu daripada menyiapkan calon. Menurutnya cara tersebut dirasa lebih efektif daripada harus menyiapkan calon dulu dan menyesuaikan koalisi partai dengan calon yang dipunya.

"Nanti waktu mau koalisi tapi ternyata partainya gak mau calon ini, kan gimana? Kasihan juga calonnya sudah terpilih," imbuhnya.

Baca Juga: Pilwali 2020, PDIP Surabaya Umumkan Calonnya Bulan Ini

Berita Terkini Lainnya