TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Napiter di Lapas Kediri Nyatakan Ikrar Setia NKRI

Anggota JAD dan JI

Tiga narpidana kasus terorisme di Lapas Kediri saat membaca ikrar setia. IDN Times/ istimewa

Kediri, IDN Times - Sebanyak tiga narapidana kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Kediri mengucapkan ikrar setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ketiga narapidana tersebut adalah Wahyudin yang divonis 3 tahun 6 bulan berasal dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Ahmad Sujiono yang divonis 3 tahun penjara dan Hadi Santoso yang divonis 5 tahun penjara berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah.

1. Hormat dan cium bendera merah putih

Narapidana kasus terorisme di Lapas Kediri mencium bendera merah putih. IDN Times/istimewa

Prosesi ikrar dilaksanakan di aula Lapas Kediri. Para narapidana ini membaca ikrar komitmen setia kepada NKRI. Ketiganya secara bersama-sama mengucapkan ikrar di bawah sumpah tokoh agama. Usai ikrar, ketika napiter itu kemudian melakukan penghormatan serta mencium bendera merah putih.

Baca Juga: Keluarga Santri Korban Penganiayaan Tolak Restorative Justice

2. Ikrar setia tak bertentangan dengan syariat

Narapidana kasus terorisme di Lapas Kediri menandatangani ikrar setia IDN Times/istimewa

Salah satu narapidana teroris Wahyudin mengaku, ikrar setia kepada NKRI ini, merupakan niat dari hati yang tulus. Bersama dua narapidana lainnya, Wahyudin melepas baiatnya dari kelompok terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan NKRI.  Selain itu mereka juga berjanji, untuk mengikuti proses deradikalisasi dan pembinaan selama masa pemidanaan di Kediri.

"Ini dari hati nurani kami, betul-betul untuk ikrar dan kembali kepada Negara Republik Indonesia ini. Kami sangat menghargai perjuangan perjuangan para pahlawan dan ulama, kami kami juga belajar dari situ dari para ulama ulama dulu yang berjuang untuk Negara Republik Indonesia ini, Ikrar ini ternyata tidak bertentangan dengan syariat islam seperti yang diajarkan kepada kami saat menjadi bagian dari teroris," ujarnya, Selasa (5/3/2024).

Berita Terkini Lainnya