Disebut Ampuh Pulihkan Pasien COVID, Vitamin D Tak Baik untuk Obesitas
Karena sudah terbenuhi dengan berjemur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Vitamin D disebut-sebut dapat menaikan imunitas seseorang serta membantu pemulihan pasien terinfeksi COVID-19. Namun siapa sangka, vitamin D dan obesitas ternyata memiliki hubungan yang kurang menyenangkan.
Baca Juga: Tips Dokter Kandungan Agar Ibu Hamil yang Positif Aman Saat Isoman
1. Suplemen Vitamin D susah diserap oleh penyintas obesitas
Alumnus Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), dr. Henry Suhendra, membeberkan orang-orang dengan obesitas tinggi lebih rentan terinfeksi COVID-19. Alasannya, karena kandungan vitamin D pada tubuh penderita berat badan berlebih hanya sekitar 50-70 persen.
Sebab, sambung dr Henry, vitamin D yang seharusnya larut dalam lemak lebih banyak terperangkap dalam lemak. Sehingga yang tersisa pada pembuluh darah hanya sedikit. Kemudian, yang bisa dipakai vitamin D di pembuluh darah, baru dibawa ke organ-organ.
"Jadi semakin tebal lemak seseorang, Vitamin D akan semakin banyak tersimpan di lemak dan jadinya useless," ujarnya dalam rilis resmi Unair yang dilihat, Minggu (18/7/2021).
Baca Juga: Gak Cuma Optimalkan Imun, Vitamin D Bisa Tekan Infeksi COVID-19