TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dilakukan 30 Kali, 4 Fakta Pemerkosaan oleh Satpam di Surabaya

Ia memperkosa anak 13 tahun di kamar mandi lapangan futsal

Rilis kasus pencabulan di Polrestabes Surabaya, Kamis (27/5/2021). Dok. Istimewa

Surabaya, IDN Times - Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ambuka Yudha membeberkan fakta-fakta perbuatan bejat pedofil berupa pemerkosaan yang dilakukan tersangka, Kusmunandar (60) terhadap korbannya berusia 13 tahun semasa masih menjadi satpam di lapangan futsal kawasan Ngagel, Surabaya.

1. Pemerkosaan dilakukan tersangka sebanyak 30 kali

Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Kejadian ini terungkap usai orangtua korban melaporkan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Polisi segera menangkap pelaku di rumahnya. Ternyata pemerkosaan itu sudah dilakukan tersangka sebanyak 30 kali.

"Kejadian persetubuhan 30 kali di kamar mandi restoran wasabi," ujarnya saat rilis di Mapolrestabes, Kamis (27/5/2021).

2. Pemerkosaan dilakukan sejak 2019

Rilis kasus pencabulan di Polrestabes Surabaya, Kamis (27/5/2021). Dok. Istimewa

Pemerkosaan yang dilakukan sejak 2019 itu juga tampak sangat terencana. Pelaku yang sudah berusia uzur itu kerap kali menyiapkan spon sebagai alas di kamar mandi untuk melancarkan aksi bejatnya tersebut.

"Setelah kami ambil keterangan, yang bersangkutan mengaku melakukan hal tersebut dan mempertanggungjawabkan," ungkap Ambuka.

Baca Juga: Viral, Dua Kakek di Bogor Perkosa Bocah 8 Tahun

3. Beri uang Rp100 ribu dan ancam santet korban

Ilustrasi Rudapaksa (IDN Times/Mardya Shakti)

Modus yang dilakukan tersangka yaitu memberikan uang Rp100 ribu setiap kali memperkosa korban. Tak hanya itu, korban juga ditakut-takuti kalau akan diguna-guna jodohnya dan disantet alat kelaminnya.

"Korban tetangga tersangka. Sore hari melaksanakannya (pemerkosaan). Mungkin tempat yang tersedia di situ (kamar mandi) tempat yang memungkinkan," tukasnya.

Baca Juga: Lansia Perkosa Anak-anak, Jadikan Santet Sebagai Ancaman

Berita Terkini Lainnya