TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Parpol di Banyuwangi Tolak Pemekaran Dapil

Polemik politik menjelang Pemilu 2024

Masa partai politik mendatangi kantor KPU Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Sejumlah massa yang tergabung partai politik mendatangi kantor KPU Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Mereka menolak usulan pemekaran Daerah Pilihan (dapil) dari sebelumnya 5 dapil menjadi 8 dapil.

Adapun kelompok massa ini terdiri dari partai NasDem, PKS, Gelora, Perindo, PAN, Hanura, PPP dan Partai Umat. Keseluruhan partai ini tidak setuju jika Pemilu 2024 mendatang, Banyuwangi harus dipecah menjadi 8 dapil. Mereka menilai, pemekaran dapil ini dapat mengurangi jumlah perolehan kursi politik mereka nantinya. 

"Pemilu 2024 dengan 8 dapil kami sangat keberatan, karena alokasi kursi di dapil menjadi berkurang," ucap Ketua DPD PKS Banyuwangi, Faisol Aziz.

Baca Juga: Sebelum Potong Kelamin, Kakek di Banyuwangi Cekcok dengan Istri 

1. Usulan mekar dari 3 parpol raksasa

Masa partai politik mendatangi kantor KPU Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Berdasarkan keterangan KPU Banyuwangi, usulan pemecahan Banyuwangi menjadi 8 dapil tersebut berasal dari kehendak 3 parpol lainnya. Yakni PDI Perjuangan, Partai Demokrat dan Golkar. Usulan tersebut sudah disampaikan kepada KPU RI dan telah melalui sejumlah tahapan hingga uji publik. 

Rupanya, usulan tersebut mendapatkan penolakan keras dari sejumlah partai lainnya. Mereka beralasan bahwa pemecahan dapil lebih banyak di Banyuwangi hanya akan merugikan partai-partai kecil dalam urusan perolehan suara dan kursi legislatif. 

"Kami harap proses pemilu ini betul-betul berjalan secara demokratis, adil dan proporsional dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh parpol. Jangan sampai ada yang kemudian mencoba untuk mematikan partai partai yang hari ini mungkin menengah ke bawah," ungkap Faisol.

2. Prediksi menciptakan kemelut politik baru

Masa partai politik mendatangi kantor KPU Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sementara itu, Sekretaris NasDem Banyuwangi, Zamroni memandang usulan pemekaran dapil ini justru akan menciptakan konflik politik baru di Banyuwangi. Menjelang Pemilu 2024 ini, dia menilai kegaduhan bakal terjadi di setiap dapil karena persaingan politik. 

"Karena ini memancing proses politik di Banyuwangi menjadi tidak kondusif. Karena kita tahu, banyak parpol baru yang punya kompetensi besar. Kita berdiri di politik ini dalam rangka bersama-sama untuk membangun bangsa," kata Zamroni.

Baca Juga: Gaji Anggota PPS Malang di Bawah UMR, Ketua KPU Jatim: Jangan Sambat!

Berita Terkini Lainnya