Penyaluran Minyak Curah Subsidi di Malang Diwarnai Protes Pedagang 

Pedagang kecewa mereka tak dapat jatah minyak

Malang, IDN Times - Pemerintah mulai mendistribusikan minyak curah subsidi ke berbagai pasar di Kota Malang. Minyak curah sendiri saat ini sudah dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter. Ada empat pasar yang menjadi sasaran distribusi minyak curah, yakni Pasar Bunulrejo, Pasar Lesanpuro, Pasar Sawojajar dan Pasar Madyopuro. Sayangnya, pendistribusian yang dilakukan di Pasar Bunulrejo sempat diwarnai kericuhan karena pedagang menilai pembagian tak adil.

1. Karena jatah tidak sesuai perjanjian

Penyaluran Minyak Curah Subsidi di Malang Diwarnai Protes Pedagang Para warga dan pedagang pasar mengantre untuk mendapat giliran jatah minyak goreng curah. IDN Times/Alfi Ramadana

Koordinator Pedagang Pasar Bunulrejo Kota Malang, Nanik menjelaskan bahwa pada informasi awal, pemerintah akan mendistribusikan 7.000 liter minyak curah. Asumsinya tiap pasar mendapat jatah 1.750 liter. Namun, saat proses distribusi dilakukan, informasi berubah bahwa minyak goreng yang didistribusikan hanya 6.000 liter dan dibagi untuk empat pasar. 

"Sebenarnya kami menerima saja, karena 6.000 liter kalau dibagi empat pasar berarti masih 1.500 liter untuk Pasar Bunul. Tetapi ternyata saat proses distribusi yang dapat cuma pedagang minyak saja," urainya Kamis (24/3/2022). 

2. Kecewa karena tidak semua pedagang dapat minyak goreng

Penyaluran Minyak Curah Subsidi di Malang Diwarnai Protes Pedagang Proses pendistribusian minyak curah subsidi di Pasar Bunulrejo, Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Nanik menyebut bahwa dirinya memprotes kebijakan pendistribusian itu karena hanya pedagang minyak saja yang dapat. Sementara pedagang lain tidak mendapatkan minyak goreng. Padahal Nanik mengklaim bahwa mereka siap membayar untuk bisa dapat minyak goreng. Ia menyebut bahwa ada sekitar 200 pedagang di Pasar Bunul. Tetapi yang terdaftar menerima distribusi minyak curah hanya 20 toko saja. 

"Saya dengar pasar yang lain dapat semua pedagangnya walau mungkin cuma 10 atau 20 liter, kok kami tidak. Ini yang kami tidak terima. Karena sekarang kalau bicara minyak goreng semua memerlukan," imbuhnya. 

Baca Juga: Demi Beli Minyak Goreng Curah, Rakyat Harus Mengantre 

3. Minta semua pedagang bisa dapat

Penyaluran Minyak Curah Subsidi di Malang Diwarnai Protes Pedagang Antrian pedagang untuk mendapatkan minyak goreng curah. IDN Times/Alfi Ramadana

Dalam protesnya tersebut, Nanik meminta kepada pihak yang mendistribusikan untuk semua pedagang Pasar Bunul agar juga mendapat minyak goreng. Ia menyebut bahwa para pedagang siap membayar asalkan mendapat minyak curah paling tidak minimal lima liter. Hal itu juga agar para pedagang tidak kesulitan mencari minyak goreng lagi. 

"Kami tidak minta banyak, lima liter tiap pedagang saja sudah cukup. Tetapi semua harus dapat. Karena sekarang semua sedang perlu minyak goreng," sambungnya.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Pemprov Jatim Guyur 2,7 Juta Liter Minyak Goreng

4. Masyarakat sudah lelah dengan kondisi

Penyaluran Minyak Curah Subsidi di Malang Diwarnai Protes Pedagang ilustrasi minyak goreng curah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Terlepas dari itu, Nanik menyebut bahwa masyarakat sudah lelah harus terus-terusan dihadapkan pada harga minyak goreng yang mahal. Padahal mereka juga harus memikirkan hal lain yang jauh lebih penting. Maka dari itu, dirinya meminta pemerintah bisa segera menyelesaikan permasalahan ini agar tak ada lagi gejolak karena minyak goreng. 

"Sekarang itu, banyak sekali orang yang harus sampau hutang untuk bisa beli minyak goreng. Kami sudah menunggu sejak pagi masak tidak dapat minyak goreng. Jadi saya meminta kepada penyalur agar semua bisa dapat minyak," tandasnya. 

Baca Juga: KSP: Pemerintah akan Batasi Ekspor Minyak Goreng

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya