Kota Malang Kembali Jadi Zona Merah, Tiga Hari Ada 40 Kasus

Kedisiplinan terapkan protokol pencegahan masih kurang

Malang, IDN Times - Perkembangan kasus COVID-19 di Kota Malang belakangan kembali mengkhawatirkan. Setelah sempat turun status menjadi zona orange, Kota Malang dalam beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan kasus yang cukup signifikan.

Tercatat saat ini kasus positif COVID-19 di Kota Malang mencapai 257 kasus. Tiga hari terakhir terdapat penambahan 40 kasus positif COVID-19 di Kota Malang. Ledakan kasus tersebut justru terjadi setelah Pemkot Malang mencabut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memulai transisi new normal. 

1. Timbulkan keprihatinan dari berbagai pihak

Kota Malang Kembali Jadi Zona Merah, Tiga Hari Ada 40 KasusIlustrasi rapid test untuk pengunjung dan pedagang. Dok/Humas Pemkot Malang

Tak ayal, penambahan kasus tersebut menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak. Apalagi perkembangan kasus COVID-19 di Kota Malang sendiri awalnya berjalan landai dan terkendali.

"Ini tidak boleh dilihat sebagai hal yang normal. Kalau itu yang muncul dibenak warga kota, maka tinggal tunggu waktu satu persatu akan bertumbangan," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Senin (6/7/2020). 

2. Terdapat sembilan kasus meninggal dalam sepekan

Kota Malang Kembali Jadi Zona Merah, Tiga Hari Ada 40 KasusIlustrasi. Pemakaman Jenazah COVID-19 (Dok. Kemensos)

Penambahan jumlah tidak hanya terjadi pada kasus positif saja. Jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia juga bertambah. Tercatat dalam kurun waktu 29 Juni hingga 5 Juli terdapat 9 kasus meninggal dunia.

Total kini sudah ada 21 kasus pasien COVID-19 meninggal dunia di Kota Malang. Sementara untuk pasien sembuh menjadi 70 orang dan yang masih dirawat berjumlah 166 orang. 

3. Kedisiplinan masyarakat perlu ditingkatkan

Kota Malang Kembali Jadi Zona Merah, Tiga Hari Ada 40 KasusWalikota Malang, Sutiaji saat melohat langsung proses rapid test di Pasar Induk Gadang. Dok/Humas Pemkot Malang

Faktor lain yang membuat penambahan kasus COVID-19 di Kota Malang cukup tinggi adalah kedisiplinan warga. Hal itu terlihat dari operasi penertiban yang dilakukan Forkopimda Kota Malang di sejumlah tempat nongkrong, warung kopi hingga kafe. Selama dua hari melakukan operasi penertiban, petugas gabungan mendapati sejumlah masyarakat tak menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Hasilnya tiga orang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test. 

"Semua yang rapid test-nya reaktif kami amankan di rumah isolasi untuk berapa waktu. Tentu sampai keluar hasil swabnya. Sejauh ini sudah tiga orang yang kami bawa ke runah isolasi," tambah Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto. 

4. Beberapa kafe ditutup sementara

Kota Malang Kembali Jadi Zona Merah, Tiga Hari Ada 40 KasusWakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko melihat langsung proses rapid test pada pengunjung cafe di Kota Malang. Dok/ Humas Pemkot Malang

Selain membawa pengunjung yang reaktif, petugas juga meminta cafe dan tempat nongkrong untuk tutup sementara. Penutupan tersebut sebagai imbas dari ditemukannya pengunjung yang reaktif saat dilakukan rapid test. Penutupan dilakukan untuk sterilisasi dan pembersihan selama 5 lima hari. Penyemprotan disinfektan dilakukan untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus corona. 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya