Cap Go Meh, Kelenteng Eng An Kiong Bagikan 5000 Porsi Lontong 

Dibagikan dan langsung makan di tempat

Malang, IDN Times - Usai merayakan Hari Raya Imlek, warga Tionghoa kembali bersuka cita. Kali ini mereka bersuka cita menyambut perayaan Cap Go Meh. Hal itu seperti terlihat di Kelenteng Eng An Kiong, Kota Malang. Menyambut perayaan Cap Go Meh, Kelenteng Eng An Kiong membagikan 5000 porsi lontong Cap Go Meh kepada masyarakat.

Hal ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur bagi jemaah kelenteng atas apa yang sudah mereka raih dalam satu tahun ini. Perayaan Cap Go Meh sendiri dilakukan 15 hari setelah Hari Raya Imlek. 

1. Jadi penutup perayaan Imlek

Cap Go Meh, Kelenteng Eng An Kiong Bagikan 5000 Porsi Lontong Perayaan Cap Go Meh jadi penutup perayaan Imlek. IDN Times/ Alfi Ramadana

Bagi warga jamaah Kleenteng Eng An Kiong, perayaan Cap Go Meh merupakan penutup dari rangkaian Imlek. Sehingga sebagai penutup perayaan, pihak klenteng ingin memberikan kesan yang berbeda. Salah satunya adalah dengan membagikan 5000 porsi Lontong Cap Go Meh kepada masyarakat. 

"15 hari setelah Imlek kalau dalam perhitungan itu adalah bulan purnama. Jadi ini sebagai rangkaian penutup dari perayaan Hari Raya Imlek," ucap Humas Yayasan Kelenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Tri Antyo, Sabtu (8/2). 

2. Lontong tak boleh dibawa pulang

Cap Go Meh, Kelenteng Eng An Kiong Bagikan 5000 Porsi Lontong 5000 porsi lontong Cap Go Meh disiapkan untuk masyarakat. IDN Times/ Alfi Ramadana

Uniknya, 5000 porsi Lontong Cap Go Meh tersebut tak boleh dibawa pulang. Masyarakat yang ingin menikmatinya hanya perlu datang ke Kelenteng Eng An Kiong. Kemudian oleh petugas bakal diberikan satu porsi Lontong Cap Go Meh lengkap untuk dinikmati. Panitia juga menyiapkan tempat bagi masyarakat yang ingin menikmati makanan tersebut tidak perlu membawanya pulang ke rumah. 

"Sebenarnya kalau di Tiongkok sendiri Lontong Cap Go Meh ini tidak ada. Tetapi karena ini di Indonesia jadi mengikuti budaya lokal. Mungkin hampir mirip dengan perayaan kupatan kalau bagi warga muslim," tambahnya. 

3. Bentuk penghormatan untuk budaya Indonesia

Cap Go Meh, Kelenteng Eng An Kiong Bagikan 5000 Porsi Lontong Cap Go Meh merupakan bentuk penghormatan untuk budaya lokal Indonesia. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih jauh, Bonsu Anton mengakui bahwa pembagian Lontong Cap Go Meh sendiri merupakan upaya untuk menghormati budaya lokal. Sebab, sejak awal warga Tionghoa masuk ke Nusantara dahulu sudah melakukanya. Menurutnya, nenek moyang orang Tionghoa selalu menekankan bahwa di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Hal itulah yang hingga kini masih menjadi pegangan bagi jemaah Klenteng Eng An Kiong. 

"Indonesia ini punya budaya. Jadi kami mengikuti saja apa yang ada di sini. Seperti halnya dalam penutupan perayaan Imlek ini," sambungnya. 

4. Wujud rasa syukur menyambut musim semi

Cap Go Meh, Kelenteng Eng An Kiong Bagikan 5000 Porsi Lontong Cap Go Meh sebagai bentuk rasa syukur menyambut datangnya musim semi. IDN Times/ Alfi Ramadana

Terlepas dari itu, perayaan Imlek dan ditutup oleh Cap Go Meh merupakan wujud rasa syukur menyambut datangnya musim semi. Kalau di Indonesia karena negara agraris maka diharapkan usia perayaan Imlek, tanaman bisa tumbuh subur. Terutama bagi mereka yang bekerja di pertanian. Sehingga nantinya panen yang didapat juga melimpah. 

"Maka dari itu kami mengharapkan bahwa hasil panen nanti maksimal dan baik," tandasnya. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik tentang Cap Go Meh, Nama yang Hanya Populer di Indonesia

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya