Persentase Kematian COVID-19 Kota Malang Lebih Tinggi dari Nasional

Total kematian kasus COVID-19 mencapai 59 orang

Malang, IDN Times - Kota Malang saat ini mencatat 59 orang meninggal dunia karena COVID-19 dari total 742 pasien. Jumlah yang setara dengan mencapai 8,1 persen itu bahkan lebih tinggi dari nasional. Angka kematian secara nasional karena kasus COVID-19 sendiri berada pada kisaran 4,68 persen. 

1. Angka kematian tinggi karena pasien komorbid

Persentase Kematian COVID-19 Kota Malang Lebih Tinggi dari NasionalIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Rochmanudin)

Jubir Satgas COVID-19 Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan bahwa penyebab angka kematian yang tinggi itu dikarenakan penyakit penyerta atau komorbid. Dari 59 pasien yang meninggal dunia, memang sebagian besar memiliki penyakit penyerta. 

"Sebagian ini memang karena penyakit penyerta. Hal itu yang memperburuk kondisi pasien," katanya Kamis (6/8/2020).

2. Banyak pasien ber-KTP luar daerah

Persentase Kematian COVID-19 Kota Malang Lebih Tinggi dari NasionalWalikota Malang, Sutiaji saat melohat langsung proses rapid test di Pasar Induk Gadang. Dok/Humas Pemkot Malang

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menyebut bahwa tingginya kematian akibat COVID-19 dikarenakan banyaknya pasien yang berasal dari kuar Kota Malang.Lantaran menjalani perawatan di Kota Malang, maka secara otomatis data dimasukkan ke sub data Kota Malang. 

"Banyak orang luar kota yang dirawat di Malang. Hal itu terjadi karena Kota Malang terdapat banyak RS rujukan," katanya. 

Baca Juga: Positif COVID-19, Seorang Dokter Asal Blitar Meninggal di RSSA Malang

3. Tak permasalahkan banyaknya pasien ber-KTP luar kota

Persentase Kematian COVID-19 Kota Malang Lebih Tinggi dari NasionalWali Kota Malang, Sutiaji. Dok.IDN Times/Istimewa

Lebih jauh, Sutiaji menyebut bahwa pendataan COVID-19 di Kota Malang tidak hanya untuk warga ber-KTP Kota Malang. Mereka yang ber-KTP luar Malang tetap masuk data manakala mereka dirawat di RS rujukan Kota Malang. Namun demikian, hal itu tidak menjadi masalah bagi Pemkot Malang. Hanya saja memang penambahan kasus yang semakin banyak termasuk juga angka kematian tak lepas dari kasus dari luar kota. 

"Bisa saja mungkin seminggu di Malang. Lalu setelah itu terkena COVID-19. Bahkan kemudian meninggal dunia, secara data pasti masuk Kota Malang," pungkasnya. 

Baca Juga: Pandemik, Penjualan Sapi Kurban di Malang Malah Meningkat 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya