Dalam Sehari, Semeru Alami Gempa Erupsi 38 Kali

Status siaga, Semeru rawan guguran awan panas

Lumajang, IDN Times - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur masih cukup tinggi. Terhitung sejak pukul 00.00 WIB - 12.00 WIB, Gunung Semeru mengalami lebih dari 38 gempa letusan dan gempa tektonik, Rabu (3/1/2023).

Menurut laporan PVMBG Pos Pengamatan Gunung api Semeru, gunung setinggi 3676 Meter Di Atas Permukaan Laut (mdpl) itu masih melontarkan asap vulkanik setinggi 500 meter. Kolom abu terpantau jelas berwarna gelap dan tebal yang condong ke arah Barat Daya.

Pada pengamatan periode pukul 00.00 - 06.00 WIB, Semeru mengalami gempa letusan atau erupsi sebanyak 21 kali. Gempa tersebut berkekuatan maksimal 22 amplitudo dengan durasi hingga 231 detik. "Periode 06:00 - 12:00 WIB terjadi 17 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 15-22 mm, dan lama gempa 68-155 detik," kata petugas pantau, Ghufron Alwi.

Selain gempa erupsi, Semeru juga terpantau mengalami belasan kali kegempaan lainnya. Pada waktu dini hari, ada 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 45 detik dan 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 35-70 detik. Sementara untuk guguran awan panas tidak teramati.

Sementara hingga siang ini, Semeru masih terjadi 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 5-10 mm dan lama gempa 60-81 detik. Untuk material awan panas sendiri tidak begitu nampak seperti erupsi pekan lalu.

"Terjadi 2 kali gempa Hembusan, 2 kali Harmonik dan 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 22-32 mm dengan lama gempa 42-224 detik," kata Ghufron.

Dalam kondisi seperti saat ini, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam bentuk apapun di sepanjang Besuk Kobokan. Masyarakat juga dilarang untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepian sungai.

Ghufron menyebut, di sepanjang kawasan Besuk Kobokan sangat berpotensi terkena dampak guguran awan panas. Termasuk potensi dilanda banjir lahar hingga sejauh 17 kilometer.

"Masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak," jelas Ghufron.

Masyarakat juga dilarang berada dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

"Waspada potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," katanya.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Ini Rekomendasi untuk Warga

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya