Kecanduan HP Miring, Ratusan Pelajar di Banyuwangi Alami Mata Rabun

Lagi makan HP, mau tidur HP, apa-apa serba HP, duh!

Banyuwangi, IDN Times - Ratusan pelajar SD dan SMP di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diketahui mengalami gangguan mata minus. Fakta ini terungkap setelah dilakukan pemeriksaan mata secara gratis, Jumat (10/3/2023).

1. Satu sekolah saja sudah ratusan yang rabun, bagaimana se Banyuwangi?

Kecanduan HP Miring, Ratusan Pelajar di Banyuwangi Alami Mata Rabunilustrasi myopia atau rabun jauh (unsplash.com/dtravisphd)

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh klinik salah satu BUMN di Banyuwangi, sedikitnya ada 129 pelajar yang mengalami gangguan pengelihatan. Jumlah ini besar kemungkinan masih bertambah banyak, karena pemeriksaan masih dilakukan di beberapa sekolah saja.

Dokter Spesialis Mata, Ferizal Akbar, mengatakan gejala gangguan mata tersebut rata-rata didominasi oleh pelajar SD. Hampir merata, mulai dari siswa kelas 1 hingga kelas 6 memiliki gangguan yang sama.

"Mulai dari kelas satu sampai enam banyak, beberapa juga ada di anak seusia SMP. Laki perempuan hampir sama," kata Rizal.

Baca Juga: Bahaya Kecanduan Gadget bagi Kesehatan dan Perkembangan Anak

2. Biang keladi utama mata rabun pada anak sejak dini adalah smartphone!

Kecanduan HP Miring, Ratusan Pelajar di Banyuwangi Alami Mata RabunIlustrasi main game. (IDN Times/Mardya Shakti)

Rizal menyebut, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, rata-rata pelajar saat ini mengalami rabun jauh dengan keparahan 0,25 meter. Namun, ada beberapa diantaranya yang cukup parah hingga 8 meter.

Gangguan mata sejak dini ini menurut Rizal merupakan efek ponsel yang dimainkan oleh para pelajar. Berdasarkan survei yang dilakukannya kepada pelajar, anak di Banyuwangi saat ini sudah dibelikan ponsel sejak kelas 1 SD.

Penggunaan ponsel dan aturan kesehatan mengoperasikannya menjadikan rabun mata ini rentan dialami anak-anak. Paling parah, kebiasaan game dan menonton konten di malam hari saat hendak tidur menjadi faktor utama rabun mata anak ini.

"Pengaruhnya handphone, karena terlalu lama sehingga terkena paparan radiasi yang mengakibatkan mata menjadi minus. Ditambah lagi jaraknya ponsel dengan mata sangat berpengaruh, kondisi cahaya layar HP juga sama berpengaruh," ungkapnya.

3. Risiko mata rabun semakin tinggi, kebiasaan orangtua menenangkan balita nangis dengan HP

Kecanduan HP Miring, Ratusan Pelajar di Banyuwangi Alami Mata Rabunpixabay.com/46173

Menurutnya, risiko rabun mata ini dapat dihindari dengan mengurangi intensitas mengoperasikan ponsel. Namun Rizal mengakui, membuat anak jauh dengan ponsel adalah kondisi yang sulit. Apalagi sedari balita, orangtua mayoritas sudah mengenalkan ponsel kepada anaknya. Tak jarang, ada anak dengan kondisi tantrum parah apabila dijauhkan dengan ponselnya.

Tidak dapat dipungkiri, kebiasaan ini mungkin saja akan menjadi budaya di masyarakat. Rizal mengakui, ponsel memang sangat berguna jika penggunaannya tepat. Namun akan menjadi bencana jika tidak bijak memilikinya.

"Biasayanya kan gitu ya, orang tua memberikan ponsel ke anaknya agar tidak rewel. Sejak itulah si anak nyaman dan kecanduan HP. Jadi tren anak mengalami mata minus sudah banyak sekarang," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Tips Parenting untuk Hindarkan Anak Kecanduan Gadget, Ketahui!

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya