Cinta Pedas, Warga Banyuwangi Konsumsi 7 Juta Kilogram Cabai Setahun

Kata mereka, kalau tak pedas kurang nikmat

Banyuwangi, IDN Times - Banyak masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur, yang menyukai rasa pedas. Menurut data Dinas Pertanian dan Pangan setempat, total konsumsi cabai masyarakat Banyuwangi mencapai 7.000.000 kilogram lebih atau 7.000 ton per tahunnya. Jumlah ini bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun.

1. Apa-apa sekarang pedas

Cinta Pedas, Warga Banyuwangi Konsumsi  7 Juta Kilogram Cabai Setahunsayap ayam pedas (pexels.com/Leonardo Luz)

Dalam kurun 13 tahun terakhir ini, Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai daerah dengan beragam wisatanya. Disisi lain, beraneka kulineran yang ada ikut tersohor karenanya.

Mulai dari emperan toko, hingga restoran atau rumah makan populer semuanya menyajikan menu pedas. Beragam olahan sayur hingga daging semuanya diolah menjadi makanan pedas. Sebagai ciri khas, Banyuwangi memilih sego tempong sebagai sang legenda kuliner paling pedas.

Tidak hanya berupa menu makanan berat saja, olahan snack atau makanan cepat saji pun juga banyak variasi pedasnya. Seperti keripik singkong pedas, krecek pedas, mie stik pedas dan masih banyak lagi.

"Rasa-rasanya pedas ini sudah menjadi tren ya, baik untuk masyarakat Banyuwangi atau secara global di Indonesia. Hampir semua produk olahan atau kuliner sekarang menawarkan rasa pedas. Bahkan ada levelnya," kata Ilham Juanda, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi kepada IDN Times, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga: Pohon Kerdil Bikin Harga Murah, Petani Cabai di Banyuwangi Sambat

2. Kurang suka cabai serbuk

Cinta Pedas, Warga Banyuwangi Konsumsi  7 Juta Kilogram Cabai Setahuncabai bubuk (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Mengutip data Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, pada tahun 2022 lahan pertanian cabai mencapai 3.000 hektar lebih. Dengan tingkat panen pada cabai rawit mencapai 10.814.000 kilogram atau 10.814 ton per tahun dan pada cabai merah mencapai 8.610.000 kilogram atau 8.610 ton per tahun. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya

"Sementara untuk tingkat konsumsi perorangan mencapai 4.127 ton per tahun untuk cabai merah dan 3.474 yang cabai rawit. Dengan jumlah penduduk satu koma sekian juta itu," kata Ilham.

Ilham menyatakan, rata-rata masyarakat Banyuwangi menyukai konsumsi cabai yang segar. Dalam hal ini, cabai dikonsumsi dalam bentuk olahan sambal atau di campurkan dengan masakan. Seperti olahan kuliner pedas.

"Ternyata, masyarakat Banyuwangi cenderung senang dengan konsumsi cabai segar. Artinya olahan cabai rumahan. Sementara untuk cabai dalam bentuk serbuk atau bubuk itu kurang peminat," jelasnya.

3. Tren tanam cabai meningkat, tapi panen menurun

Cinta Pedas, Warga Banyuwangi Konsumsi  7 Juta Kilogram Cabai Setahunilustrasi petani cabai (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Menurut Ilham, lahan tanaman cabai di Banyuwangi pada tahun 2022 mencapai luasan total 3.000 hektar lebih. Dari luasan tersebut, 2.000 hektar berada di Kecamatan Wongsorejo. Sementara pada tahun 2023 ini jumlahnya meningkat sedikit lebih banyak.

"Tahun ini secara luasan lahan pertanian cabai meningkat, namun produksi menurun karena fenomena alam. Luas lahan yang panen bagus hanya sekitar ratusan sekian hektar saja," jelasnya.

Baca Juga: Bank Jatim Diduga Dibobol Tellernya Sampai Rp5,87 Miliar di Banyuwangi

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya