BKSDA Gali Fakta Kemunculan Macan Tutul di Banyuwangi

Sekedar mampir atau punya sarang? Masih ditelusuri

Banyuwangi, IDN Times - Pada malam tahun baru lalu, ratusan warga yang sedang beraktivitas di sekitar wisata Telunjuk Raung Banyuwangi, Jawa Timur, digegerkan atas kemunculan predator hutan macan tutul. Kendati tidak menyerang, namun kemunculan macan tutul itu memberikan teror di masyarakat.

Setelah kesekian kalinya muncul, ini merupakan kali pertama macan tutul tersebut bisa terekam kamera amatir warga. Berdasarkan keterangan Kepala Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, macan tersebut nangkring di atas pohon setelah memangsa seekor monyet. Peristiwa itu pun langsung direspons oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim.

1. Bersarang atau sekedar mampir cari makan?

BKSDA Gali Fakta Kemunculan Macan Tutul di Banyuwangiilustrasi macan tutul (unsplash.com/@jane_stroebel)

Mendengar laporan tersebut, BKSDA Jatim langsung turun tangan. Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi menerjunkan tim khusus untuk melakukan investigasi sekaligus menelusuri jejak dari macan tutul tersebut. Mereka masih mendalami,, apakah predator itu sekadar turun mencari mangsa, ataukah bersarang.

"Kami masih menggali informasi detail di lapangan. Apakah macan tutulnya memang tinggal di sana, atau apakah hanya singgah, kami masih akan memastikannya," kata kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Purwantono, Senin (2/1/2023)

2. Siapkan obat bius

BKSDA Gali Fakta Kemunculan Macan Tutul di BanyuwangiGunung Raung terlihat dekat dari Wisata Telunjuk Raung Banyuwangi. (Instagram/ telunjukraung-banyuwangi)

Purwanto menjelaskan, apabila memang benar adanya macan tutul bersarang di wilayah dekat pemukiman warga, maka tim BKSDA akan bertindak. Upaya evakuasi akan dilakukan dengan cara menangkap predator tersebut dengan bius.

Selain bius, cara lain yang bisa dilakukan BKSDA adalah dengan menghalau agar macan tutul tidak sampai memasuki wilayah manusia. Dia melarang keras agar masyarakat  bertindak secara inisiatif untuk memburu hewan yang dilindungi tersebut. 

"Akan dievakuasi kalau bukan habitat asalnya, biar tidak meresahkan masyarakat. Tidak boleh diburu," katanya. 

Baca Juga: Geger! Macan Tutul Gunung Raung Turun ke Lahan Warga Banyuwangi

3. Jangan usik macan tidur

BKSDA Gali Fakta Kemunculan Macan Tutul di BanyuwangiIlustrasi macan. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Untuk mencegah adanya hal yang tidak diinginkan, BKSDA mengimbau warga agar tidak melakukan hal sembrono yang dapat memberikan gangguan kepada si macan. Menurut Purwanto, macam tutul akan menjadi agresif apabila merasa terancam.

"Dikhawatirkan nanti macan tutul panik, bisa menerkam orang. Dia berbahaya dan bisa menyerang saat dalam kondisi terpaksa," jelasnya.

Purwanto mengakui, bahwa fenomena macan tutul turun hingga dekat dengan pemukiman warga ini merupakan pertama kalinya terjadi diluar kawasan Taman Nasional. Baik itu di kawasan Meru Betiri ataupun Alas Purwo.

Baca Juga: Tahun Baru, Warga Banyuwangi Digegerkan Macan Tutul Nangkring di Pohon

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya