Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga di 22 Desa Bondowoso Butuh Bantuan Air Bersih

Distribusi air bersih untuk warga Bondowoso. Foto:BPBD Bondowoso

Bondosowo, IDN Times – Musim kemarau yang terjadi memberikan dampak yang cukup signifikan bagi puluhan desa di Bondowoso, Jawa Timur. Menurut keterangan BPBD setempat, sedikitnya ada 10 kecamatan di Bondowoso yang dikategorikan rawan kekeringan saat musim kemarau. Adapun kerawanan tersebut ada di Kecamatan Maesan, Pujer, Tegalsari, Tegalampel, Grujugan, Pakem, Prajekan, Klabang, Wringin, dan Kecamatan Batalingo.

1. Bantuan air bersih sudah sejak bulan Juli 2023

Distribusi air bersih untuk warga Bondowoso. Foto:BPBD Bondowoso

Adapun 22 desa yang mengalami krisis air bersih ini yakni Desa Gadingsari, Patemon, Maskuning Kulon, Sukokerto, Jebung Kidul, Mandiro, Purnama, Klabang, Sempol, Walidono, dan Blimbing. Selanjutnya juga di Desa Karang Anyar, Leprak, Suco Lor, Gambangan, Sumbersari, Sumberanyar, Klekean, Lumutan, Dawuhan, Taman, dan Jatitamban.

Yuliono Triandana, Kepala BPBD Bondowoso mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk menanggulangi krisis air bersih di sejumlah daerah yang terdampak. Bantuan air bersih juga sudah diterjunkan setiap waktu secara bergantian. Kekeringan ini menurut Yuliono sudah terjadi sejak bulan Juli lalu.

"Dari BPBD langkah-langkah yang kita laksanakan dalam mengatasi kekeringan dalam jangka pendeknya melakukan droping air di 10 kecamatan dan 22 desa itu. Kita sudah mulai melaksanakannya mulai bulan Juli kemarin," kata Yuliono kepada IDN Times, Rabu (9/8/2023).

2. Siaga darurat bencana hingga bulan Oktober

Distribusi air bersih untuk warga Bondowoso. Foto:BPBD Bondowoso

Selain itu, Yuliono juga memperkirakan bahwa musim kemarau yang terjadi sekarang akan terus berdampak hingga puncaknya terjadi pada akhir Agustus nanti. Sebab itu pihaknya menjadikan Kabupaten Bondowoso menjadi darurat siaga bencana. Masyarakat diminta untuk menghemat air bersih hanya untuk keperluan yang vital saja.

"Untuk mengantisipasinya, status siaga darurat bencana kekeringan berlaku hingga bulan Oktober mendatang," paparnya.

3. Pembuatan sumur bor dadakan

Ilustrasi distribusi air bersih untuk warga Bondowoso. Foto:BPBD Bondowoso

Karena keterbatasan, bantuan air bersih ini tidak dapat disalurkan setiap hari di 22 desa yang ada. Sebab itu, BPBD dan stakeholder terkait telah mengupayakan alternatif lainnya. Yakni dengan pembuatan sumur bor.

Sumur bor tersebut dipusatkan di beberapa desa yang mengalami kondisi kekeringan ekstrem. Diharapkan, sumber air bersih ini dapat membantu warga melalui masa sulit saat ini. Di lain sisi, risiko kekeringan masih memungkinkan melanda desa-desa lainnya.

"Sumur bor ini kita harapkan mampu mengatasi kebutuhan air bersih dalam janga panjang" tutur Yuliono.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agung Sedana
EditorAgung Sedana
Follow Us