Ada Pasar Murah, Warga Banyuwangi Tetap Kesulitan Cari Gas Melon

Padahal ada 12 titik pasar murah di Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times – Operasi pasar murah gas subsidi 3 kilogram yang digelar sejak Senin 24 Juli 2023 lalu, disambut antusias ribuan warga Banyuwangi, Jawa Timur. Kendati demikian, fenomena kelangkaan gas melon tersebut masih saja terjadi. Sejumlah warga bahkan mulai mengeluh karena susah untuk mendapatkannya.

1. Warga harus antre hingga berjam-jam

Ada Pasar Murah, Warga Banyuwangi Tetap Kesulitan Cari Gas MelonGas subsidi 3 kg hanya untuk masyarakat miskin. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Yani, salah satu warga Kecamatan Genteng yang ikut antri mengaku harus berdesakan dan menunggu berjam-jam lamanya hanya untuk mendapatkan satu tabung saja. Selain itu, dia diminta untuk menunjukkan KTP saat melakukan pembelian gas subsidi tersebut. Yani mengaku, dalam beberapa hari terakhir ini Ia tidak dapat menemukan stok gas melon tersebut di warung atau kios kecil di sekitar rumahnya di Desa Genteng Kulon. 

"Tabung gas elpiji 3 kilogram ini sulit ditemukan di toko-toko atau pasar, jika ada harga jualnya juga sangat mahal, makanya kami rela antri," katanya, Kamis (27/7/2023). 

2. Kelangkaan jadi ajang aji mumpung penjual elpiji

Ada Pasar Murah, Warga Banyuwangi Tetap Kesulitan Cari Gas Melonharga LPG naik (Foto: Freepik)

Yani mengaku, kenaikan harga elpiji subsidi ini cukup beragam. Menurutnya harga di pasaran saat ini paling murah ada di angka Rp20 ribu. Namun, Yani juga sempat mendengar percakapan warga lainnya yang pernah membeli elpiji subsidi 3 kilogram dengan harga Rp28 ribu. 

Dengan adanya pasar murah ini, Yani mengaku cukup terbantu meskipun hanya untuk sementara ini. Ia senang karena harga gas di pasar murah ini sangat terjangkau yakni di angka Rp16 ribu. Dia berharap, pemerintah segera memberikan solusi atas kelangkaan gas subsidi tersebut.

"Murah. Harapannya ya masyarakat cilik seperti ini jangan dieluk-eluk (dilipat) lah. Semoga ada solusi," harapnya.

Sementara Camat Genteng, Satrio, mengatakan jika adanya pasar murah ini sangat membantu warga Genteng mengingat kelangkaan gas elpiji terjadi sejak dua pekan terakhir. Menurutnya, pekan ini, kelangkaan gas subsidi di Banyuwangi ini merupakan yang paling parah.

"Saya berharap dengan pasar murah ini, bisa membantu dan meringankan beban masyarakat Genteng dalam beberapa hari terakhir mengalami kelangkaan tabung gas elpiji," ucapnya.

3. Pasar murah adalah solusi sementara

Ada Pasar Murah, Warga Banyuwangi Tetap Kesulitan Cari Gas Melonkelangkaan gas elpiji (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sales Brand Manager Pertamina Banyuwangi, Denny Nuhrahanto angkat bicara. Menurutnya ada 12 titik pasar murah yang digelar dalam pekan ini. Setiap titiknya Pertamina mendistribusikan 1.600 tabung, dengan total keseluruhan 19.200 tabung.

Denny mengaku, pasokan elpiji 3 kilogram untuk Banyuwangi mencapai 153 – 155 metricton per hari, atau setara 52 ribu tabung elpiji 3 kilogram. Kuota tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, 2022.

“Untuk Banyuwangi, sebenarnya pasokan yang kita salurkan masih sama, tidak ada perubahan dari bulan kemarin maupun tahun kemarin juga. Namun, kami melihat tahun ini ada peningkatan konsumsi di masyarakat. Jadi, kebutuhan warga akan elpiji tidak seimbang dengan kuota yang telah ditetapkan tahun ini,” kata Denny.

Baca Juga: Bos Pertamina Ditelepon Erick soal Elpiji 3 Kg Langka

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya