Penuh Haru, Cerita Umat Katolik yang Ikut Misa Agung di GBK

Seharusnya kehadiran Bapa Paus menjadi sarana berefleksi

Surabaya, IDN Times - Misa Agung sebagai rangkaian dari perjalanan apostolik Paus Fransiskus di Indonesia telah dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2024). Misa yang dipersembahkan langsung oleh pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia ini meninggalkan kesan mendalam, terutama bagi umat Katolik yang merayakan Misa secara langsung di SUGBK.        

Sasa (17), salah seorang umat yang hadir di SUGBK mengaku ini kali pertamanya mengikuti misa yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus. 

"Ini jadi pengalaman pertamaku mengikuti Misa Akbar bersama Paus Fransiskus. Aku datang sama komunitas Orang Muda Katolik (OMK) paroki. Kita berangkat naik bus sama-sama," ujarnya ketika dihubungi IDN Times via telepon, Jumat (6/9/2024). 

Meski harus berjalan sekitar 700 meter dari titik penurunan rombongan bus, ia mengaku sama sekali tidak merasa lelah.

"Kemarin seru banget pokoknya. Capeknya gak kerasa, padahal kita jalan dari tempat drop bus itu hampir 700 meter. Suasana panas terik, dan kita masih harus menunggu kurang lebih 1 jam buat masuk stadion," ujarnya.

Katanya, meski masih harus menaiki tangga tribun ke bagian atas, ia dan teman-temannya tetap merasa enjoy. Sasa mengaku sangat bersyukur karena bisa menghadiri Misa Akbar secara fisik di SUGBK. Ia menyadari, tidak semua orang memiliki kesempatan emas seperti dirinya.

"Kalau perasaan ketemu Paus, yang pasti bersyukur banget. Tuhan kasih jalan yang indah untuk bisa ketemu langsung, bahkan ikut misa yang dipimpin Paus. Aku beruntung banget bisa jadi salah satu umat yang hadir di sana," ungkapnya. 

Meskipun mendapat kursi yang jauh dari altar, katanya, ia tetap merasa bersyukur. Menurutnya, ia merasa terberkati langsung oleh Paus. Sasa mengaku, tidak ada perbedaan yang mencolok ketika ia mengikuti Misa Akbar bersama Bapa Paus di SUGBK maupun Misa Mingguan bersama Pastor di gerejanya.

"Kalau untuk feel misanya, menurutku sama aja seperti aku misa di gerejaku. Itu udah jadi rutinitas setiap Minggu. Tapi, kali ini yang pimpin (misa adalah) Paus. Jadi, udah pasti sangat amat berkesan," katanya. 

1. Ikut Misa Agung karena dapat privilege

Penuh Haru, Cerita Umat Katolik yang Ikut Misa Agung di GBKPotret Paus Fransiskus dalam Misa Akbar di Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2024). (Indonesia Papal Visit Commitee/Agus Suparto)

Menurut pengakuan Sasa, kehadirannya di SUGBK untuk mengikuti Misa Akbar menjadi salah satu bentuk privilege sebagai pelayan gereja.

"Aku ini anggota sekaligus pengurus (komunitas) Putri Sakristi di gerejaku. Karena itulah, aku jadi dapat privilege untuk bisa ikut daftar, dan Puji Tuhan aku dapat slot terakhir," katanya. 

Berbeda dengan Sasa, Nathan (23) mengaku hoki ketika dirinya mendapat kuota sebagai salah satu umat yang berangkat ke SUGBK.  

"Puji Tuhan, aku lagi hoki banget. Tau sendiri gimana antusiasnya umat Katolik buat berangkat (misa di SUGBK). Per gereja itu dibatasi (kuotanya), jadi ya memang cepet-cepetan yang daftar. Aku udah daftar sejak Juni kalau gak salah," terangnya. 

Menurutnya, biaya akomodasi senilai Rp950 ribu sangat worth it untuk ditukar dengan pengalaman bertemu Bapa Paus.

"Misanya sih gratis. Tapi, seingetku, aku bayar Rp950 ribu buat makan sama transport. Ya emang gak murah sih, apalagi aku baru kerja, tapi itu semua worth it buat lihat euforia ketemu Paus dan misa bareng banyak umat dari seluruh Indonesia," ujarnya.     

Baca Juga: Dipimpin Paus, Khusyuknya Umat Katolik Surabaya Ikut Misa Akbar Online

2. Sempat khawatir turun hujan, tapi akhirnya jadi momen yang berkesan

Penuh Haru, Cerita Umat Katolik yang Ikut Misa Agung di GBKPotret Paus, Uskup, dan Imam di altar selepas Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Indonesia Papal Visit Committee/Wisnu Widiantoro)

Menurut Sasa, salah satu hal yang paling berkesan baginya terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

"Sekitar jam 2 (sore) itu sebenarnya langit mulai gelap dan hujan rintik-rintik. Di situ salah satu Pastor bilang, Bapa Paus mengajak seluruh umat buat Doa Salam Maria 10 kali bersama-sama. Tau apa yang terjadi? Di jam 3 (sore), matahari langsung terang lagi dan langit cerah banget," ungkapnya. 

Tak hanya Sasa, Nathan juga memiliki pengalaman yang berkesan. Itu terjadi ketika Bapa Paus memasuki SUGBK disambut gemuruh umat.

"Waktu Paus masuk stadion utama GBK, seluruh umat menyambut dengan antusias sambil nyanyi Viva Il Papa dan Kristus Jaya, di situ aku merinding banget," katanya.

Menurutnya, perasaan takjub sekaligus merinding ini ia alami ketika 85 ribu umat yang hadir menyanyikan lagu yang sama secara serentak.

"Umat yang hadir saat Misa itu kurang lebih 85 ribu orang. Mereka menyanyikan itu bersama, ditambah lihat anak-anak yang dicium dan diberkati langsung sama Paus. Aku merinding sebadan," ungkapnya. 

3. Fasilitas yang disediakan sangat memadai

Penuh Haru, Cerita Umat Katolik yang Ikut Misa Agung di GBKPotret umat yang mengikuti Misa Akbar bersama Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Indonesia Papal Visit Commitee/Raditya Helabumi)

Menurut Sasa, fasilitas yang tersedia selama ia mengikuti Misa Akbar tergolong sangat baik.

"Fasilitas selama misa sangat baik. Kalau menurutku, kemarin gak terlalu teratur dan agak berdesak-desakan, sih. Tapi, overall untuk pengamanannya ketat banget, semua barang dicek," tuturnya. 

Sejalan dengan Sasa, Nathan juga mengaku puas dengan seluruh fasilitas SUGBK yang ia rasakan, terutama saat Misa Akbar berlangsung.

"Kemarin, gak expect sih kalau (penerimaan) komuninya bisa selancar itu. Padahal (umat) yang dilayani kan ada puluhan ribu. Satu kata, keren," katanya.    

4. Pesan Paus yang sangat berkesan

Penuh Haru, Cerita Umat Katolik yang Ikut Misa Agung di GBKAntrean jemaat saat akan memasuki Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Indonesia Papal Visit Committee/Fakhri Fadlurrohman)

Berdasarkan pengakuan Sasa, kehadiran Paus di Indonesia seharusnya menjadi momen reflektif bagi seluruh masyarakat, karena Paus membawa pesan damai kepada semua orang, tidak terbatas hanya kepada umat nasrani.

"Hadirnya Paus di negara yang beragam seperti Indonesia ini membuktikan toleransi yang kuat antarumat di Indonesia. Ya gak ditutupi, meski masih ada oknum-oknum provokator, tapi banyak juga kok umat non-Katolik yang sangat mengapresiasi, bahkan antusias dengan kehadiran Bapa Paus," ujarnya. 

Sejalan dengan itu, Nathan mengaku dirinya sungguh disadarkan dengan kehadiran Bapa Paus ini. 

"Pesan Paus yang paling menampar aku, pas beliau bilang kekayaan Indonesia bukan tambang emas terbesar, tapi kerukunan. Aku pikir-pikir lagi, wah iya juga. Harusnya banyak orang yang berefleksi sih dari wejangan ini," pungkasnya.

Baca Juga: Khotbah Lengkap Paus Fransiskus di Misa Agung GBK

Talita Hariyanto Photo Community Writer Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya