Tonton Wayang Kulit di Malang, Anies Kenang Masa Kecil di Yogya

Anies merasa karakternya terbentuk dari menonton wayang

Malang, IDN Times - Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan pada Rabu (9/8/2023) malam datang langsung ke Kabupaten Malang untuk menonton pagelaran wayang kulit di Dusun Bodean Putuk, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari. Ia menonton pagelaran wayang kulit Ki Dalang Suroso yang menggelar pagelaran wayang kulit dengan judul Lakon Semar Mbangun Kayangan.

Ternyata tontonan ini mengembalikan ingatan pria berkacamata ini dengan masa kecilnya di Yogyakarta. Menurutnya, waktu kecil ia selalu menonton pagelaran wayang kulit setiap ada hajatan pernikahan.

1. Anies Baswedan menceritakan masa kecilnya yang dibentuk oleh pagelaran wayang kulit

Tonton Wayang Kulit di Malang, Anies Kenang Masa Kecil di YogyaBacapres dari Partai NasDem, Anies Baswedan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Pria 52 tahun ini mengatakan kalau dirinya tumbuh di sebuah dusun kecil bernama Dusun Karangwuni yang terletak di Kabupaten Sleman. Dulu di sana sering digelar wayang kulit setiap ada keluarga yang memiliki hajat menikahkan anaknya.

"Saya ketika kecil tinggal di Yogyakarta, saya tumbuh di sebuah dusun di Sleman, sehingga waktu kecil sering menonton wayang kulit. Saya ingat kalau setiap ada manten atau ngunduh mantu pasti ada wayang kulit," terangnya usai menonton pagelaran wayang kulit di Singosari.

Ia membenarkan kalau di dusunnya dulu ketika ada keluarga yang sedang memiliki hajatan akan melaksanakan pagelaran wayang kulit. Justru kegiatan ini yang membentuk diri Anies Baswedan, pasalnya wayang kulit memberikan pelajaran karakter pada anak-anak.

"Pelajaran itu ada pada karakter-karakter di wayang kulit. Kita tahu karakter-karakternya ada banyak sekali, dan itu merupakan pembelajaran," ujarnya.

2. Anies akan jadikan seni budaya menjadi prioritas pembangunan Indonesia

Tonton Wayang Kulit di Malang, Anies Kenang Masa Kecil di YogyaAnies Baswedan saat tiba Malang untuk menonton pagelaran wayang kulit di Singosari. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Anies juga menyampaikan kalau dirinya sejak 2015 menjadi pembina dari paguyuban pelestarian seni budaya khususnya wayang kulit. Ini dia lakukan agar warisan-warisan budaya Indonesia tidak hilang ditelan zaman. Pasalnya akan jadi kesalahan fatal jika warisan leluhur seperti ini punah di masa depan.

"Jadi hari ini kami hadir di Singosari, Kabupaten Malang, untuk menonton wayang kulit. Sekaligus mengirimkan pesan pada semua bahwa kegiatan kebudayaan ini akan jadi prioritas utama seluruh seni dan budaya. Bahwa kekayaan Indonesia adalah pada seni dan budayanya," tegasnya.

Anies menjelaskan bahwa seni dan budaya bukan hanya semata-mata kegiatan pariwisata, tapi sebagai kebudayaan yang ingin ditumbuhkan terus. Oleh karena, ia berharap pesan yang digaungkan ini bisa diterima masyarakat.

3. Ia berharap pemerintah lebih memfasilitasi kegiatan seni dan budaya

Tonton Wayang Kulit di Malang, Anies Kenang Masa Kecil di YogyaBacapres dari Partai NasDem, Anies Baswedan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Terakhir, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berharap pemerintah lebih memperhatikan keberlanjutan seni dan budaya di Indonesia, utamanya wayang kulit. Pasalnya menurutnya kian hari para dalang ini kian sepi job. Mereka kalah dari orgen tunggal atau dangdut yang kini mendominasi acara pernikahan.

"Kita ingin lebih banyak kegiatan-kegiatan budaya dan seni di Indonesia yang difasilitasi oleh pemerintah," tandasnya.

Pasalnya tugas pemerintah juga memberikan kesempatan yang sama pada seni dan budaya untuk melakukan pementasan. Pemerintah kembali memperkenalkan seni dan budaya agar masyarakat terangsang untuk kembali mencintai seni dan budaya leluhurnya.

Baca Juga: Survei Polstat: Ganjar Unggul Tipis jika Duel dengan Anies

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya