Tanggapan Muhadjir Effendy Tentang Film Dirty Vote

#GenZMemilih Katanya sih gapapa, tapi...

Malang, IDN Times - Media sosial tengah dihebohkan dengan kemunculan film Dirty Vote yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono. Dalam film uang diunggah di akun YouTube Dirty Vote ini memperlihatkan kejanggalan-kejanggalan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Di film tersebut juga berpusat pada Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari yang mempreteli bobrok setiap Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden. Sontak film ini mendobrak masa tenang Pemilu 2024.

1. Muhadjir Effendy menilai jika film Dirty Vote sangat tendensius

Tanggapan Muhadjir Effendy Tentang Film Dirty VotePoster Film Dirty Vote. (IDN Times/istimewa)

Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI), Muhadjir Effendy mengatakan sudah menonton film Dirty Vote. Ia menilai jika film tersebut sangat tendensius pada salah satu pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.

"Saya sejujurnya tidak melihat secara utuh, cuma sudah punya kesimpulan apa misi dari film itu. Menurut saya sebetulnya sangat tidak patut ketika kita sedang memasuki Minggu tenang, film yang punya tendensi, punya motif tertentu kaitannya dengan gelar pilpres dan pemilu ini," terangnya sata dikonfirmasi usai mencoblos di TPS 27 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Rabu (14/2/2024).

Ia menyayangkan karena film tersebut justru membuat masyarakat resah. Padahal pada masa tenang seharusnya digunakan masyarakat untuk merenung menentukan pilihan pemimpin mana yang akan dicoblos.

Baca Juga: Rizieq Shihab Tonton Dirty Vote, Sesalkan Pihak yang Lapor Polisi

2. Muhadjir Effendy menyayangkan film tersebut ditayangkan saat masa tenang Pemilu 2024

Tanggapan Muhadjir Effendy Tentang Film Dirty VoteMenko PMK, Muhadjir Effendy saat mencoblos di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengatakan jika sebenarnya tidak keberatan dengan keberadaan film yang disutradarai Dandhy Laksono ini. Tapi ia menyayangkan film tersebut ditayangkan saat masa tenang Pemilu 2024.

"Kalau memang sebaiknya bisa mengundang kritik ke publik, jauh-jauh hari sebetulnya bagus juga kalau ditayangkan tidak ada masalah. Tapi dengan kondisi suasana pekan sunyi atau Minggu tenang sebaiknya hal semacam itu harus dihindari, kita kan dikritik soal etika, tapi lucunya banyak yang melakukan kritik tentang etika melakukan kritikan dengan cara-cara yang tidak etis," tegasnya.

Namun, ia bersyukur jika film ini tidak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan saat Pemilu 2024. Ia menilai pemungutan suara hari ini berjalan kondusif.

3. Muhadjir Effendy menilai seharusnya Dandhy Laksono mengerti maksud Minggu tenang

Tanggapan Muhadjir Effendy Tentang Film Dirty VotePlt Menpora RI, Muhadjir Effendy. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Muhadjir juga menyesalkan bahwa film Dirty Vote menjadi kontroversi di publik. Padahal menurutnya sutradara film tersebut bisa menahan diri agar tidak mempublikasikan film ini saat masa tenang.

"Tidak hanya film itu tadi, tapi pernyataannya yang justru masyarakat perlu ketenangan untuk mengambil keputusan yang jernih, kemudian diintervensi diganggu dengan berbagai macam isu pernyataan yang menurut saya tidak tepat pada waktu Minggu tenang," tandasnya.

Muhadjir bahkan menyebut kelompok yang membuat film ini sebagai tindakan tak terpuji. Pasalnya kelompok yang membuat film ini harusnya sadar apa itu Minggu tenang.

Baca Juga: Flm Dirty Vote, Tak Ubah Pilihan Warga soal Capres-Cawapres 2024

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya