Muncul Spanduk Tolak Kedatangan Gibran di Malang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Di beberapa sudut Kota Malang kini bermunculan spanduk penolakan terhadap kedatangan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Gibran Rakabuming Raka. Spanduk ini sebenarnya sudah bermunculan sejak Jumat malam (26/1/2024) dan hilang dalam dua hari terakhir.
Namun, spanduk serupa kembali bermunculan kembali pada Senin (29/1/2024). Spanduk-spanduk itu berada di beberapa titik, seperti Jalan Muharto Gang 5 dan Gang 7, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kehadirannya pun membuat kehebohan di masyarakat.
1. Spanduk penolakan kedatangan Gibran juga terpasang di Jalan Kaliurang
Tidak hanya di Jalan Muharto, spanduk ini juga terlihat di pagar sebuah rumah di Jalan Kaliurang, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Spanduk inj terlihat mencolok dengan warna merah dan terpampang wajah Gibran dengan jelas, ukuran spanduk ini sekitar 2,5 meter kali 1 meter.
Spanduk tersebut tertulis dari Warga Madura Pecinta Mahfud MD. Terdapat pesan berbahasa Madura tertulis 'TEKKAK ANAEN PRESIDEN MON KORANG AJER PAGGUN EBELES.' Jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah meski anak presiden, kalau kurang ajar tetap dibalas. Tak ayal, spanduk ini menjadi perhatian pengguna jalan.
2. Warga menduga jika spanduk tersebut dipasang pada Senin pagi
Salah seorang warga sekitar bernama Joni mengatakan jika ia menduga kalau spanduk tersebut terpasang pada Senin pagi tadi. Pasalnya spanduk tersebut belum terpasang kemarin malam. Tapi ia tidak tahu siapa yang memasang di sana.
Ia juga ragu jika pemilik rumah yang memasang spanduk tersebut, pasalnya rumah tersebut sudah lama tidak ditempati. Jadi ia menduga jika spanduk terpasang tanpa seijin pemilik rumah. Pasalnya pemilik rumah tersebut tengah tinggal di luar kota dan jarang pulang ke Malang.
"Setahu saya pemilik rumah tinggal di Jakarta. Saya kira tidak dipasang dengan ujin pemilik rumah, soalnya saya kenal pemilik rumah ini. Yang bersangkutan terakhir pulang 2 bulan lalu," terangnya.
Baca Juga: Buruh Jatim ke Prabowo - Gibran, Gerindra Sesumbar 1 Putaran
3. Warga berharap spanduk ini dicopot pihak berwenang, karena berpotensi membuat kegaduhan
Joni mengaku cukup resah dengan spanduk ini, pasalnya berpotensi menimbulkan kegaduhan di lingkungannya. Tapi ia tidak berani mencopot spanduk ini, jadi ia berharap pihak berwenang seperti Satpol PP ataupun Bawaslu Kota Malang untuk bertindak.
"Kalau saya pribadi menduga ya yang masang orang sini-sini saja. Tapi saya nggak tahu siapa, biarkan saja daripada buat ramai," tandasnya.
Baca Juga: Viral Gibran Dinyanyikan Anak Sekecil itu Berkelahi dengan Mahfud
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.