Anies Baswedan:  Wayang Kulit Harus Punya Regenerasi Penonton

Menurut Anies, pagelaran wayang kulit kian sepi job

Malang, IDN Times - Bakal Calon Wakil Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan kembali datang ke Kabupaten Malang. Kali ini ia datang ke Kolam Renang Pentungan Sari Dusun Bodean Putuk, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada Rabu (9/8/2023) malam untuk menonton pagelaran wayang kulit.

Anies Baswedan datang sekitar pukul 22.55 WIB, kedatangannya langsung disambut ratusan warga dan kader Partai NasDem. Di sana ia menyaksikan aksi Ki Dalang Suroso yang melakukan pagelaran wayang kulit dengan judul Lakon Semar Mbangun Kayangan.

1. Anies menyampaikan kalau kini pagelaran wayang kulit justru kalah dari dangdutan

Anies Baswedan:  Wayang Kulit Harus Punya Regenerasi PenontonAnies Baswedan saat tiba Malang untuk menonton pagelaran wayang kulit di Singosari. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan mengatakan kalau ada dua unsur yang penting dalam pagelaran wayang kulit. Yang pertama adalah penanggap yang terdiri dari dalang dan tim karawitannya, lalu yang kedua adalah penontonnya. Menurutnya bagaimana mungkin pagelaran wayang kulit bisa terus berlanjut kalau tidak ada yang menonton.

Sehingga ia berpendapat bahwa regenerasi penonton wayang kulit juga harus ditumbuhkan. Oleh karena itu ia menghormati orang tua yang menonton wayang kulit dengan membawa anak-anaknya, karena ini adalah proses penumbuhan rasa cinta pada wayang kulit.

"Kalau sekarang suka kalah sama orgen tunggal. Juga suka kalah sama dangdut," bebernya saat menonton pagelaran wayang kulit di Malang.

Anies mengatakan jika wayang kulit akan menjadi prioritas pembangunan di masa depan. Ia juga menyampaikan jika mimpinya adalah agar kesenian tradisional di berbagai wilayah diberikan kesempatan dan sumberdaya agar dia bisa tumbuh berkembang.

2. Anies menyampaikan jika ia membuka keran pagelaran wayang kulit di DKI Jakarta

Anies Baswedan:  Wayang Kulit Harus Punya Regenerasi PenontonAnies Baswedan saat tiba Malang untuk menonton pagelaran wayang kulit di Singosari. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Dalam kesempatan tersebut, pria 52 tahun ini mengatakan bahwa wayang kulit dan pagelaran wayang kulit adalah ekspresi budaya yang amat luhur, punya akar yang amat dalam, ini adalah tontonan yang penuh dengan tuntunan. Ia menjelaskan bahwa di Indonesia banyak tontonan mengasikkan tapi tuntutan yang tidak mengasyikkan. Tapi kita juga sering melihat hal-hal yang menyenangkan tapi tidak memberi tuntunan.

"Oleh karena itu wayang kulit itu harus dihidup-hidupkan dan dijaga. Ini adalah sebuah pelajaran dalak bentuk hiburan. Kita akhir-akhir ini melihat dalang dan tim karawitan yang menanggap makin sedikit. Apalagi saat panedmik, pasti paceklik, sepi," bebernya.

Ia mengatakan bahwa menghidupkan wayang kulit adalah PR semua pihak. Seluruh masyarakat Indonesia maupun instansi pemerintahan harus menghidupkan pagelaran wayang kulit di Indonesia. Akan fatal jika di masa depan pagelaran wayang kulit ini punah.

"Saya waktu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta mengundang Ki Manteb Sudarsono untuk melaksanakan pagelaran wayang kulit di balai kota. Pertama kali balai kota jadi tuan rumah wayang kulit. Tapi kita kaget karena yang hadir melampaui dugaan, penuh dari mana-mana yang datang, padahal tidak ada iklan," bebernya.

Pagelaran wayang kulit tersebut menurut Anies menjadi pembuka jalan pagelaran wayang kulit di DKI Jakarta. Pasalnya setelah itu kantor-kantor wali kota seluruh Jakarta menyelenggarakan pagelaran wayang kulit.

3. Anies Baswedan menegaskan bahwa wayang kulit tidak boleh hanya dilestarikan

Anies Baswedan:  Wayang Kulit Harus Punya Regenerasi PenontonBacapres dari Partai NasDem, Anies Baswedan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI) periode 2014-2016 ini menyampaikan jika wayang kulit tidak boleh hanya dilestarikan. Menurutnya jika hanya dilestarikan cuma akan menjadi peninggalan masa lalu. Sehingga perlu dikembangkan supaya selalu mengikuti perkembangan zaman, terobosan-terobosan dan pengembangan harus dilakukan.

Namun, ini bisa terjadi jika masyarakat melakukan usaha-usaha nyata dalam mengembangkan wayang kulit. Ia berharap hal ini bisa terjadi terutama di Malang, Jawa Timur. Bagi Anies, Malang merupakan salah satu sentra kebudayaan di Indonesia.

"Apalagi ini adalah daerah Singosari yang memiliki sejarah panjang, kami berharap nantinya kalau agenda ini dijalani maka manfaatnya melampaui Singosari, melampaui Malang, melampaui Jawa Timur, tapi bisa menjangkau seluruh Indonesia," pungkasnya.

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya