2 Calon Presiden RI Saling Adu Gagasan di Malang

Keduanya saling menyampaikan gagasan untuk Indonesia

Malang, IDN Times - Dua Calon Presiden (Capres) melakukan orasi kebangsaan di tempat yang sama. Keduanya adalah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Keduanya melakukan orasi di depan Jami'yah Muslahatil Ummah Mujadalah Kiai Kampung yang berlokasi di Atamimi Palace di Perumahan Villa Puncak Tidar Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada Sabtu (18/11/2023). Prabowo Subianto datang pada pukul 12.30 WIB dengan mengenakan kemeja putih khas miliknya, sementara Anies Baswedan datang pada pukul 20.55 WIB dengan menggunakan baju kokoh putih dan bersarung hijau.

Meskipun datang di waktu yang tidak bersamaan, keduanya dengan tegas menyampaikan gagasannya Indonesia yang coba mereka pimpin pada 2024. Keduanya memiliki narasi yang sangat berbeda untuk Indonesia.

1. Prabowo singgung negara dengan pemimpin diktator

2 Calon Presiden RI Saling Adu Gagasan di MalangPrabowo Subianto saat bertemu kiai kampung di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya dengan menceritakan kisah-kisahnya saat masih menjadi bagian Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dari 1974 sampai 1998. Di sana ia menyampaikan jika sejak saat itu ia siap mati demi Indonesia.

"Saya waktu masih muda pernah tanda tangan siap mati untuk negara Indonesia. Saya ingin rakyat kita hidup dengan martabat dan harga diri, tidak hidup dalam kemiskinan," terangnya.

Prabowo juga menyampaikan jika Indonesia tidak akan bisa berdiri tanpa kedaulatan rakyat. Dan ia menegaskan bahwa kepemimpinan tertinggi adalah di tangan rakyat. Sehingga ia meminta mandat untuk memimpin negeri ini sebagai Presiden Republik Indonesia (RI).

"Indonesia adalah negara di mana rakyat yang berdaulat yaitu negara demokrasi dan negara Pancasila, yang mana pendiri bangsa kita menghendaki yang berdaulat adalah rakyat. Kita tidak mau menjadi kerajaan, kota juga tidak mau berada di bawah rezim diktator," jelasnya.

Dalam kesempatan itu seorang perempuan juga menanyakan tentang regulasi ekspor hasil pertanian, seperti singkong. "Bapak ngomong banyak soal ekspor nikel, tapi di sini kan ga ada pak. Di sini adanya singkong. Bagaimana regulasi bapak soal ini nantinya?" 

Namun, Prabowo sepertinya tidak menangkap maksud dari pertanyaan tersebut. Ia malah menjawab soal hal lain. "Jadi Malang ini kan bagian dari Indonesia, nanti hasilnya itu akan digunakan untuk meningkatkan penghasilan guru. Jadi ketela pohon itu potensial," kata dia.

2. Anies Baswedan menyinggung ketimpangan pendidikan formal dan pendidikan berbasis agama

2 Calon Presiden RI Saling Adu Gagasan di MalangAnies Baswedan saat menemui kiai kampung di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Datang menemui para kiai kampung yang sudah meninggu kedatangannya, kali ini Anies tidak ingin terlalu banyak berbicara. Ia justru ingin berdiskusi dengan sekitar 100 audiensi untuk mencari solusi berbagai masalah di Indonesia. Salah satu yang menjadi pokok pembicaraan adalah terkait pendidikan di Indonesia.

"Saya ingin mendapatkan pendengar yang baik, ingin mendapatkan nasihat dari para kiai kampung. Saya ingin mendapatkan masukan, ide, dan gagasan untuk mendapatkan solusi memperbaiki masalah masyarakat. Sehingga mau mendengarkan bisa menciptakan kebijakan terbaik untuk masyarakat," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, banyak kiai kampung bercerita bagaimana ketimpangan antara pendidikan formal dengan pendidikan berbasis agama. Mulai dari guru-guru madrasah yang tidak diperhatikan hingga alumni-alumni madrasah yang tidak mendapatkan kesempatan kerja sama.

"Kata kunci penyusunan pendidikan adalah keadilan, apakah kebijakan ini memenuhi rasa keadilan. Kata keadilan tidak hanya diucapkan saat upacara, tapi harus menjadi pegangan dalam penyusunan kebijakan. Saat ini kita melihat ketimpangan antara madrasah dan sekolah umum," tegasnya.

3. Ganjar Pranowo sebenarnya sudah diundang, tapi tidak bisa hadir

2 Calon Presiden RI Saling Adu Gagasan di MalangGanjar Pranowo saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Hikam Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Sayangnya, forum ini tidak bisa menghadiri satu sosok Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Ganjar sebenarnya sudah diundang, tapi ia berhalangan hadir karena memiliki jadwal untuk berkegiatan di Universitas Negeri Makassar (UNM).

Ketua Panitia MKK (Mujadalah Kiai Kampung), Wahyu Muryadi mengatakan jika forum ini merupakan ajang diskusi para kiai kampung dari seluruh daerah di Indonesia. Para kiai kampung ini ingin mendengar langsung gagasan semua Capres yang akan bertarung pada Pemilu 2024.

Pada diskusi kali ini, mereka ingin mendengar gagasan ketiga capres pada persoalan pendidikan, kesehatan dan ketahanan pangan. Sehingga mereka bisa menentukan arah dukungan pada siapa yang akan jadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

"Forum ini merupakan ajang yang tepat bagi tokoh-tokoh di kampung atau perdesaan seperti guru ngaji, imam masjid juga para marbot. Sehingga mereka bisa berkomunikasi langsung dengan calon pemimpin negerinya," pungkasnya.

Baca Juga: Bayu Erlangga Nakhodai Projo Jatim, Yakin Prabowo Menang Satu Putaran

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya