Menko PMK Berharap Ponpes Al Zaytun Tidak Ditutup

Menurutnya penutupan akan memperumit treatment pada santri

Malang, IDN Times - Kasus ajaran sesat yang dilakukan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun terus bergulir. Kini kasus tersebut telah ditangani oleh Bareskrim Polri. Sementara itu, masyarakat banyak yang menuntut agar pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu ini agar segera ditutup.

Meskipun demikian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia (RI), Muhadjir Effendy tidak setuju dengan hal tersebut. Ia berharap agar pondok pesantren ini tidak ditutup.

1. Menko PMK menilai penanganan pada santri Al-Zaytun akan lebih kompleks jika pondok pesantren ini ditutup

Menko PMK Berharap Ponpes Al Zaytun Tidak DitutupKoordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia (RI), Muhadjir Effendy. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Muhadjir Effendy mengatakan jika memang benar Al-Zaytun bukan sekedar pondok pesantren biasa. Tapi core bisnisnya tetap pendidikan. Sehingga memungkinkan ajaran yang dianggap sesat sudah tertanam dalam kepala para santrinya.

"Kita tunggu hasil diagnosis secara hukum seperti apa (pengaruh ajaran sesat). Kalau saya berharap tidak ditutup, karena akan ada penanganan yang jauh lebih kompleks kalau itu ditutup. Terutama dalam kaitannya pendidikan yang ada di dalam," terangnya saat ditemui di Hotel Grand Mercure Malang pada Jumat (07/07/2023) malam.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menjelaskan kalau secara kurikulum tercetak (printed kurikulum), mereka sudah sesuai ketentuan Kementerian Agama RI. Tapi apakah kurikulum tersebut benar-benar disampaikan kepada para santri, itulah yang jadi pertanyaan Muhadjir. Oleh karena itu, ia masih menunggu supervisi dari Kementerian Agama RI yabg akan datang langsung ke Ponpes Al-Zaytun.

"Kalau tidak (sesuai kurikulum) kita tentu akan melakukan penindakan, apakah akan ditutup atau diberikan sanksi dengan harus dibenahi kurikulumnya dan lainnya. Kita akan lihat nanti dari keputusan pengadilan," bebernya.

Baca Juga: Wapres Sebut Pemerintah Tak akan Bubarkan Pesantren Al Zaytun

2. Treatment pada para santri Al-Zaytun akan menunggu putusan dari pengadilan terlebih dahulu

Menko PMK Berharap Ponpes Al Zaytun Tidak DitutupMenko PMK, Muhadjir Effendy dalam acara Launching Peringatan Hari Santri 2021 pada Selasa (21/9/2021). (youtube.com/Kemenag RI)

Muhadjir tidak ingin terburu-buru dalam melakukan tindakan pada Ponpes Al-Zaytun, ia masih akan menunggu hasil putusan sidang di pengadilan. Pasalnya tidak hanya kasus penodaan agama yabg disangkakan, ada juga pasal pencucian uang yang menjerat Panji Gumilang.

"Kalau saya harus ada jaminan kalau pendidikan para santri di dalamnya tidak boleh terhenti. Harus berjalan seperti biasa dan berkelanjutan," tegasnya.

Muhadjir masih menunggu siapa dan ada berapa orang dulu yang akan ditangkap. Kemudian mengukur seberapa besar pengaruh ajaran sesat terhadap pendidikan yang ada didalamnya.

3. Muhadjir Effendy menyatakan tidak perlu ada audit lagi pada seluruh pondok pesantren di Indonesia

Menko PMK Berharap Ponpes Al Zaytun Tidak DitutupIlustrasi santri (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Setelah mencuatnya kasus ajaran sesat yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun, membuat masyarakat curiga masih ada pondok pesantren lain yang melakukan praktek yang sama. Sehingga ada suara agar seluruh pondok pesantren di Indonesia kembali diaudit oleh pemerintah. Namun, menurut Muhadjir langkah tersebut tidak perlu dilakukan.

"Sekarang kan sudah ada Undang-undang Pondok Pesantren, sehingga sudah ada payung hukum yang kokoh. Bahwa pesantren sebagai fungsi pendidikan sudah ada dasar hukumnya," tandasnya.

Akreditasi pada pondok pesantren telah menciptakan standar mulai dari kurikulum, supervisi, hingga audit yang telah melekat pada akreditasi. Sehingga kalau masuk pondok yang sudah memiliki akreditasi, jadi artinya sudah teraudit.

Baca Juga: Bareskrim Belum Temukan Dugaan Pencucian Uang Panji Gumilang Al Zaytun

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya