Datang ke Banyuwangi, Luhut Minta Masyarakat Jangan Golput
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengajak masyarakat tidak menjadi Golput saat pelaksanaan pemilu Pilpres dan Pileg pada 17 April nanti. Hal ini disampaikan Luhut saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi.
1. Luhut menemui tiga pilar dan kalangan ulama
Dalam kunjungannya, Luhut menemui jajaran tiga pilar TNI, Polri dan Pemda Banyuwangi saat rapat koordinasi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Ajakan tidak Golput jiga disampaikan Luhut saat mengunjungi Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Luhut berharap, dalam pesta demokrasi kali ini partisipasi masyarakat Indonesia dalam pemilu bisa mencapai 70 persen.
"Hak demokrasi itu ada di anda, tapi jangan sampai Golput.Saya berharap tahu ini bisa diatas 70 persen," kata Luhut di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (11/4).
Baca Juga: Harapan Menteri Susi terhadap Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi
2. Ajak masyarakat tidak Golput
Luhut kemudian mengingatkan agar pada tanggal 17 April nanti, semua warga berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih calon pemimpinnya.Dalam kesempatan tersebut, Luhut berpesan agar memilih calon pemimpin sesuai hati nuraninya. Dia khawatir, bila masyarakat memilih berdasarkan provokasi yang bersumber informasi hoaks.
"Tanggal 17 akan ada pemilu. Mau milih siapa saja sesuai hati nurani, tapi jangan memilih karena berita berita palsu," ujarnya.
3. Beda politik boleh, tapi jangan bertengkar
Dalam pandangan politik, Luhut menggunakan analogi perbedaan pendapat dalam sebuah keluarga. Bila berselisih, beda pendapat dibolehkan, asalkan tidak main kekerasan fisik.
"Boleh beda pendapat, tapi jangan berkelahi. Seperti keluarga, ada cekcok, tapi jangan sampai main gampar, main pukul," katanya.
4. Melakukan kunjungan agar tidak terprovokasi hoaks
Selain itu, Luhut juga berpesan agar memilih pemimpin yang tidak gampang terpancing emosi, agar negara ini damai.
"Lihat mana yang sebenarnya memberikan hatinya dengan lemah lembut, tidak marah marah dalam memimpin negeri ini. Ini penting agar negeri kita ini damai," ujarnya di hadapan para ulama di Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan.
Dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Luhut mengaku hanya melakukan klarifikasi terkait sejumlah kabar bohong yang dinilai meresahkan pesta demokrasi.
"Pilpres itu damai, jangan bicara berita hoaks, biar melihat kenyataan yang ada.Sekarang baru sadar banyak sekali berita hoaks di media sosial, saya sebagai menteri memberi penjelasan ke daerah daerah, bahwa berita berita hoaks tidak benar. Saya menyayangkan ada yang bicara tidak berdasarkan data, masalah uang yang lari ke luar, tidak benar lah," katanya.
Baca Juga: Cegah Penyalahgunaan, Karaoke di Banyuwangi Bakal Dipasangi CCTV