Surabaya, IDN Times - Usai sejumlah sivitas akademika Universitas Airlangga (Unair) telah mengeluarkan pernyataan sikap soal dinamika demokrasi, Senin (5/2/2024), Unair secara resmi akan keluarkan pernyataan sikap pada pekan ini sebelum minggu tenang dimulai.

"Dari pimpinan rektorat dan senat akademik akan muncul berbicara soal itu (pernyataan sikap),” ujar Rektor Unair, Prof M Nasih, Selasa (6/2/2024). 

Pernyataan tersebut secara resmi mewakili Unair. Isi pernyataan itu masih diformulasikan. “Nanti kita formulasikan formulasikan yang lebih dekat lagi. Tapi bagaimanapun eksekutif representasi universitas, kalau ada apa-apa yang kena eksekutifnya,” unhkap dia.

Ia pun berharap agar siapapun termasuk akademisi untuk tidak memberikan pernyataan sikap, apalagi mendukung pasangan calon (paslon). Apalagi, membawa nama kampus. 

“Kalau alasannya mimbar akademik ya harus ada mimbar, forum, bukan kemudian mengundang media yang diomongkan apa gak tahu, bisa-bisa ngerasani (mengomongkan) orang, terus yang kena kan institusi itu yang harus dijaga bersama-sama,” tuturnya.

Namun demikian, Nasih mempersilakan siapaun mengungkap pendapatnya. Asal, tidak membawa nama institusi. 

“Apalagi bawa logo, apa itu, yang kena kita bukan hanya mereka tapi institusi Unair yang sangat besar, harus dijaga bersama-sama jangan ada mengatasnamakan Unair," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, sivitas akademika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengeluarkan pernyataan sikap kritikan terhadap Pemerintahan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Senin (5/2/2024). Salah satunya mengecam segala bentuk praktek pelemahan demokrasi yang belakangan terjadi. 

Baca Juga: Aliansi Alumni Unair Deklrasi Dukungan Anies-Muhaimin