Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Polisi Turun Tangan

I i i ini parah sih !

Surabaya, IDN Times - Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin akhirnya dilaporkan ke Polres Jombang. Ia dilaporkan usai pernyataannya soal ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah viral di media sosial. 

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto membenarkan hal ini. Ia mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut pada Senin (24/4/2023) pukul 20.00 WIB. "Iya mbak betul untuk laporan sudah diterima oleh Polres Jombang tadi malam pukul 20.00 WIB," ujar Aldo ketika dihubungi IDN Times, Selasa (25/5/2023). 

Diketahui, Andi dilaporkan oleh seorang bernama Abdul Wahid yang mewakili Muhammadiyah. Laporan bernomor STTLPM/68/IV/2023/SPKT/Polres Jombang/Polda Jatim.  "Sementara sedang berproses untuk penyelidikan. Perkembangan selanjutnya nanti kita sampaikan," kata Aldo. 

Untuk diketahui, pernyataan Andi Pangerang Hasanuddin ramai dijagad Twitter tentang ujaran kebencian mengenai perbedaan waktu menentukan salat Idul Fitri warga Muhammadiyah dengan Pemerintah. 

Ini berawal ketika Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin mengomentari sebuah unggahan di Facebook. Ia menulis bahwa warga Muhammadiyah tidak taat aturan pemerintah mengenai waktu Idulfitri. Maklum, selama ini Muhammadiyah menggunakan hitungan Hisab untuk penentuan Idulfitri. Sementara pemerintah memakai cara Rukyatul Hilal atau pemantauan bulan baru.  

"Ya. Sdh tidak taat keputusan pemerintah, eh masih minta difasilitasi tempat shalat ied. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulisnya. 

Kemudian, unggahan tersebut juga dikomentari oleh Andi Pangerang Hassanudin. Komentar tersebut berisi ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan. 

"HALALKAN GAK NIH DARAHNYA semua muhammadiyah? apalagi muhammdiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda Kalender Islam Global dari Gema Pembebasan? BANYAK BACOT EMANG!!!! SINI SAYA BUNUH KALIAN SATU-SATU

SILAKAN LAPORKAN KOMEN SAYA DENGAN ANCAMAN PASAL PEMBUNUHAN!!! SAYA SIAP DIPENJARA SAYA CAPEK LIHAT PERGADUHAN KALIAN!!!," tulisnya. 

Setelah unggahannya ramai dan dikecam oleh berbagai pihak. Andi Pangerang Hassanudin kemudian muncul lewat surat terbukanya. Ia mengatakan bahwa komentarnya itu memang ia tuliskan dengan sadar. Warga Jombang ini mengaku emosi dengan berbagai perbedaan pendapat yang selalu terjadi tiap menjelang Idulfitri. 

Sebaliknya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta warganya untuk tetap tenang. Sebab, kasus ini sudah dibawa ke ranah hukum. "Kami mengimbau agar warga tidak terpancing dengan berbagai cemoohan, sinisme, tudingan, hujatan, kritik yang menyerang, hingga ada oknum yang mengancam secara fisik terkait perbedaan pelaksanaan Idulfitri 1444 H," ujar Ketua PP Muhammadiyah, Dadang S Kahmad. 

Baca Juga: Kokam Muhammadiyah Jateng Kecam Ujaran Kebencian yang Disebarkan Peneliti BRIN

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya