KontraS Bawa Selongsong Gas Air Mata Kanjuruhan ke Laboratorium

KontraS menyelidiki kandungan gas air mata di Kanjuruhan

Malang, IDN Times - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) memeriksa selongsong gas air mata yang ditembakkan petugas kepolisian di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022). Sebab, diduga gas air mata tersebut menjadi penyebab ratusan orang meninggal dunia.

Sekjen KontraS, Andy Irfan mengatakan, pihaknya kini bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menguji kandungan gas air mata. Mereka membawa gas air mata ke laboratorium.

"Kami sedang cek di laboratorium. Satu yang dibawa," ujar Andy Irfan saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (14/10/2022). 

Dari selongsong gas air mata yang dibawa, gas air mata itu kedaluwarsa sejak tahun 2017. "Kalau dari ini (tulisan pada selongsong) kedaluarsa 2017,"ungkap dia. 

Alasan Andy Irfan melalukan pemeriksaan di laboratorium adalah untuk membuktikan ucapan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo beberpaa hari lalu. Ia mengatakan, gas air mata kadaluarsa tersebut tidak memataikan.

"Jadi tidak sekedar asumsi dan opini saja," terang Andy Irfan.

Meski begitu, Andy Irfan masih enggan menjelaskan lebih dalam bagaimana proses identifikasi dilakukan. Nantinya, hasil dari pemeriksaan tersebut akan diumumkan ke publik.

Baca Juga: TGIPF: 132 Korban Kanjuruhan Meninggal karena Gas Air Mata 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya