Dekan FK Unair Dipecat Gegara Menolak Kebijakan Menkes

Tolak kebijakan Menkes mendatangkan dokter asing

Surabaya, IDN Times - Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. dr. Budi Santoso dipecat atau diberhentikan dari jabatannya, Rabu (3/7/2024). Hal ini disebut karena ia menyatakan menolak kebijakan Menteri Kesehatan (Menkes) yang berencana mendatangkan dokter asing.

1. Dekan FK menolak kedatangan dokter asing, karena banyak dokter Indonesia kompeten

Dekan FK Unair Dipecat Gegara Menolak Kebijakan Menkesilustrasi dokter (unsplash.com/Piron Guillaume)

Prof Budi Santoso berpendapat, pihaknya tidak setuju dengan kebijakan Menkes yang berencana mendatang dokter asing. Sebab menurutnya 92 FK di Indonesia mampu meluluskan dokter dengan kualitas yang tak kalah bagusnya dengan lulusan luar negeri.

Pria yang akrab disapa Prof Bus itu berpendapat, banyak dokter berkompeten di Indonesia. Menurutnya, dokter-dokter tersebut tak kalah berkompetennya dengan dokter asing.

Setelah adanya pernyataan tersebut, Rektor Unair, M Nasih setelah Prof Bus kemudian mengeluarkan penyataan bahwa tugas Unair sebagai institusi pendidikan, sebagaimana peraturan dan perundang-undangan yang berlaku hanyalah menyediakan dan menyiapkan lulusan dokter dan atau dokter spesialis. Unair tidak mempunyai hak dan kewenangan untuk mengatur dan atau mendistribusikan serta menugaskan dokter untuk menjalankan profesinya dan atau menjadi dokter yang bekerja di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Dokter-dokter lulusan Unair dididik dan mendapatkan kompetensi yang jauh lebih unggul serta siap untuk berkompetisi dengan dokter lulusan luar negeri atau dokter asing,"ujarnya melalui pernyataan sikap yang diterima IDN Times pada Senin (1/7/2024) kemarin.

Nasih nenyatakan, jika ada pimpinan universitas dan atau fakultas serta staf yang berpendapat yang berkaitan dengan pengelolaan praktik dokter di Indonesia, misalnya tentang dokter dari luar negeri, serta mengatasnamakan institusi, hal tersebut dapat dinilai ‘melampaui kewenangan’.

"Sebagai perguruan tinggi negeri, Unair tunduk dan patuh pada semua peraturan dan ketentuan yang berlaku serta mendukung penuh semua kebijakan yang diambil negara atau pemerintah baik dalam hal penyelenggaraan pendidikan tinggi, penyelenggaraan pendidikan kedokteran, pendistribusian tenaga medis dokter, penetapan dan atau penugasan, serta pemberian izin kepada siapa saja dan dari negara mana saja untuk berprofesi dan berpraktik sebagai dokter di Indonesia," katanya.

Atas perbedaan pendapat ini, Prof Bus kemudian diberhentikan dari tugasnya sebagai dekan. Berdasarkan informasi yang diterima IDN Times, SK pemecatannya turun sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Bertemu Prabowo- Gibran, Rekor Unair Pesan UKT Turun

2. Humas Unair benarkan pemberhentian Prof Bus

Dekan FK Unair Dipecat Gegara Menolak Kebijakan MenkesTaman Kampus C Unair (instagram.com/aslisuroboyo)

Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) UNAIR Martha Kurnia Kusumawardan, membenarkan kabar tersebut.

"Selamat malam rekan-rekan media. Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya," ujarnya berdasarkan keterangan yang diterima IDN Times.

Martha menyebut, alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair.

"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," sebutnya.

"Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," pungkas dia.

3. Muncul gerakan bela Prof Bus

Dekan FK Unair Dipecat Gegara Menolak Kebijakan MenkesDekan FK Unair, Prof Budi Santoso (tengah). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Setelah adanya kabar Dekan FK Unair dipecat, kemudian muncul gerakan membela Prof Bus. Gerakan tersebut muncul karena dianggap pemberhentian dilakukan sepihak.

Di bawah kepemimpinan beliau sebagai "Dekan, Unair dapat melejit peringkat internasionalnya. Beliau pasang badan demi Unair, namun justru diberhentikan sebagai Dekan FK Unair per tanggal 3 Juli 2024. Ditengarai karena Bapak Dekan kita ini MENOLAK inisiatif Menkes mendatangkan dokter asing di Indonesia," tulis gerakan tersebut.

Disebut, gerakan tersebut akan menggelar aksi pada Kamis (4/7/2024) di depan patung FK Unair dengan memakai baju warna putih. Aksi tersebut menuntut agar Prof Bus dikembalikan sebagai Dekan FK Unair.

Baca Juga: Profil Maxwell Salvador Clash of Champions, Mahasiswa Kedokteran UNAIR

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya