Harlah ke-73, Muslimat NU Deklarasi Laskar Anti Fitnah dan Ghibah 

Hoaks harus diperangi

Jakarta, IDN Times - Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mendeklarasikan laskar anti fitnah dan ghibah dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (27/1). Deklarasi tersebut guna menanggapi maraknya peredaran berita bohong alias hoaks di media sosial di Indonesia belakangan ini.

1. Laskar anti fitnah dan ghibah akan dibentuk di semua tingkatan

Harlah ke-73, Muslimat NU Deklarasi Laskar Anti Fitnah dan Ghibah IDN Times/Humas Muslimat NU

Hadir dalam deklarasi, Presiden Joko Widodo, sejumlah menteri kabinet kerja, duta besar negara sahabat, PW Muslimat NU seluruh Indonesia, cabang-cabang Muslimat NU berprestasi, dan Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat NU dari luar negeri.

Harlah ke-73 Muslimat NU mengambil tema "Khidmah Muslimat NU, Jaga Aswaja, Teguhkan Bangsa".

"Laskar ini selanjutnya akan juga dibentuk di semua tingkatan di seluruh Indonesia," ungkap Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.

2. Penggunaan media sosial tak diimbangi literasi digital

Harlah ke-73, Muslimat NU Deklarasi Laskar Anti Fitnah dan Ghibah IDN Times/Humas Muslimat NU

Khofifah mengatakan, adopsi digital masyarakat Indonesia sangatlah tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah pengguna aktif media sosial di tanah air yang mencapai sekitar 120 juta. Sementara pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 juta dari 256,4 juta populasi di tanah air.

Sayangnya, lanjut Khofifah, hingar bingar penggunaan media sosial tersebut tidak diimbangi dengan literasi informasi digital masyarakat. Alhasil, tidak sedikit yang menelan mentah-mentah informasi tersebut lalu menyebarkannya kembali tanpa melakukan cek dan kroscek terlebih dahulu.

"Deklarasi ini untuk meningkatkan awarness dari masyarakat tentang bahaya penyebaran hoaks dari norma kesusilaan, kesopanan hukum dan agama. Khusus untuk seluruh anggota Muslimat NU, tentunya menjadi lebih bijak dalam menerima berita, terlatih untuk mencross-check dan berhati-hati ketika menyebarluaskannya," papar Khofifah.

Baca Juga: Harlah Muslimat NU Ke-73, Jokowi akan Disambut Salawat

3. Hoaks tak bisa dianggap sepele

Harlah ke-73, Muslimat NU Deklarasi Laskar Anti Fitnah dan Ghibah IDN Times/Humas Muslimat NU

Menurut Khofifah, maraknya beredar hoaks tidak bisa dianggap sepele lantaran sengaja diciptakan kelompok tertentu untuk memecah belah dan mengadu domba anak bangsa. Kelompok tersebut, kata dia, sengaja menciptakan kegaduhan dengan menyebar ujaran kebencian, fitnah, dan berita bohong di media sosial.

"Banyak berita bohong yang dibuat dramatis yang bertujuan untuk memancing emosi banyak orang demi kepentingan tertentu," ujarnya.

4. Muslimat NU akan jadi agen literasi media sosial

Harlah ke-73, Muslimat NU Deklarasi Laskar Anti Fitnah dan Ghibah ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Oleh karena itu, Khofifah menegaskan Muslimat NU tidak akan mentolerir segala bentuk hoaks yang beredar. Ibu-ibu muslimat nantinya akan menjadi agen literasi media sosial sekaligus benteng pertama penyebaran hoaks di basis keluarga.

"Minimal di lingkungan keluarga, karena bagaimanapun seorang ibu memiliki kedekatan emosional dengan seluruh anggota keluarga sehingga mampu memberi pemahaman kepada keluarga untuk selalu berpikir positif dan tidak mudah percaya dan terpancing dengan hoaks," imbuhnya.

Baca Juga: Linimasa: Harlah ke-73 Muslimat NU di GBK

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya