Meningkat, Sudah 3.315 Gempa Bumi Guncang Indonesia Selama 2021

Surabaya, IDN Times - Belum sampai di pertengahan tahun, beberapa kali kejadian gempa bumi telah mengguncang Indonesia. Ribuan rumah rusak dan puluhan nyawa menjadi korbannya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa frekuensi gempa di tahun 2021 memang meningkat dibanding tahun sebelumnya.
1. Sudah 3.315 gempa terjadi selama 2021
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebutkan bahwa, dalam kurun waktu 5 bulan saja telah terjadi 3.315 gempa di Indonesia baik gempa dengan kekuatan cukup besar hingga gempa susulan atau dengan intensitas rendah. Berdasarkan data sementara ini, jumlah total gempa di tahun 2021 diprediksi meningkat dibanding 2020.
"Dengan jumlah ini berarti dalam sebulan lebih dari 500 gempa terjadi. Angka ini melampaui rata-rata bulanan tahun lalu yang hanya 300-400 kali saja," ujar Dwikorita dalam konferensi persnya, Jumat (21/5/2021) malam.
2. Ada 807 gempa bumi selama bulan April 2021
Bahkan, frekuensi gempa juga cukup tinggi pada bulan April 2021. Dalam waktu satu bulan saja, sudah terjadi 807 gempa bumi. Salah satunya yaitu Gempa Malang yang meluluhlantakkan sejumlah daerah dan menelan puluhan korban jiwa. Jumlah gempa di bulan April itu tergolong cukup tinggi.
"Kejadian yang baru saja terjadi merupakan alarm bahwa kita harus menyiapkan aspek keselamtan bangunan dan jalur evakuasi apabila skenario terburuk sewaktu-waktu terjadi," ungkapnya.
3. Wilayah selatan Jatim rawan gempa
Salah satu wilayah yang mengalami kenaikan jumlah gempa adalah selatan Jawa Timur. Dwikorita menjelaskan bahwa daerah ini memang merupakan wilayah subduksi lempeng dan berpotensi gempa. Setidaknya sudah terjadi 9 kali gempa destruktif atau gempa besar di kisaran selatan Malang-Blitar.
"Pemda yang ada di wilayah sepanjang pesisir Jawa atau Provinsi yang memiliki pesisir selatan jawa perlu mewaspadai adanya peningakatan aktivitas kegempaan dalam beberapa bulan terakhir," tuturnya.
4. Siapkan bangunan tahan gempa
Dengan adanya potensi kenaikan jumlah gempa ini, Dwikorita berpesan kepada pemerintah daerah untuk benar-benar menyiapkan mitigasi bencana. Bangunan-bangunan yang ada harus sudah tahan gempa. Jalur evakuasi jika terjadi tsunami juga harus disiapkan dengan memadai.
"Kita memberi tahu ini bukan untuk membuat panik. Malah seharusnya kalau sudah tahu itu tidak panik tapi mulai berbenah menyiapkan bangunan kita ini agar sebisa mungkin cukup tahan gempa," ungkapnya.
Baca Juga: BMKG: Gempa Blitar Dipicu Subduksi Lempeng Indo-Australia