Gunung Bromo Erupsi, Masyarakat Sempat Panik

Surabaya, IDN Times - Gunung Bromo sempat mengalami erupsi pada Jumat (19/7). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), erupsi ini terjadi selama 7 menit dan sempat membuat masyarakat panik.
1. Gunung Bromo erupsi selama 7 menit

Melalui siaran pers yang diterima IDN Times,
Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelaskan bahwa erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi sekitar 7 menit 14 detik. Erupsi ini dimulai pada pukul 16.37 WIB.
"Saat erupsi tinggi kolom abu tidak teramati," imbuhnya.
Berdasarkan laporan yang ia terima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, masyarakat di sekitar gunung Bromo sempat panik saat erupsi terjadi. Namun, kondisi sudah kembali kondusif pascaerupsi.
2. Sempat ada banjir yang meresahkan

Agus melanjutkan, aliran air disertai material bebatuan sempat muncul ketika erupsi terjadi. Namun pihaknya meyakinkan bahwa kejadian tersebut merupakan fenomena yang wajar terjadi di sekitar gunung Bromo.
"Kejadian banjir diakibatkan karena hujan yang terjadi di sekitar Kaldera Tengger dan puncak Gunung Bromo bersamaan dengan kejadian erupsi yang menghasilkan abu vulkanik," jelas Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani.
3. Daerah sekitar Bromo memang rawan banjir

Lebih lanjut, Kasbani menjelaskan bahwa morfologi kaldera Tengger merupakan topografi rendah yang dikelilingi oleh perbukitan sehingga jika terjadi hujan, aliran air akan bergerak ke arah dasar kaldera. Endapan batuan di sekitar perbukitan Kaldera Tengger dan puncak gunung Bromo umumnya terdiri dari produk jatuhan yang bersifat lepas, sehingga akan mudah tergerus oleh air hujan.
"Berdasarkan pemantauan cuaca pada 1 hingga 18 Juli 2019 cuaca di sekitar Gunung Bromo cerah, berawan hingga mendung. Namun pada 19 Juli 2019, pukul 16.43 WIB PVMBG mencatat satu kali hujan gerimis," lanjutnya.
Namun saat ini gunung Bromo sudau kembali tenang. Berdasarkan pantauan BNPB, hingga pukul 06.00 WIB (20/7) cuaca berawan dan mendung dengan kondisi angin bertiup lemah ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
"Secara visual, gunung terlihat jelas, sedangkan dari parameter lain tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm (dominan 1 mm)," tutup Agus.
Topic:
Berita Terkini Lainnya
TRENDING
- 5 Wisata Kolam Renang Hits di Sidoarjo, Bikin Seger!
- 3 Pemain Asing Baru Bikin Pelatih Arema FC Girang
- Pasien RSUD Soewandhie Meninggal Saat Antre Ruang ICU
- Arema FC Tunggu Mantan Pemain Timnas Kamerun
- Pasien Meninggal Saat Antre ICU, RSUD Soewandhie Diminta Evaluasi
- Hendak Hadiri Wisuda, Mahasiswi UM Nyaris Jadi Korban Pemerkosaan
- 25 Napi Buddhis di Jatim Dapat Remisi Khusus Waisak
- Pembunuhan di Blimbing Malang, Korban Kerap Diteror
- 5 Rekomendasi Aparetemen Murah di Surabaya
- Jalur Mandiri di Unair Dibuka, Yuk Simak Aturan Mainnya!