Tiongkok Terimbas Corona, Tito Minta Pemda Antisipasi Gejolak Global

Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia

Surabaya, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengungkapkan sejak menyebar luas di Wuhan, Tiongkok, virus corona ternyata berdampak pada hubungan dagang Indonesia-Tiongkok. Ia mengakui bahwa virus tersebut membuat kepanikan di negeri Tirai Bambu.

"Membuat pabrik menunda bekerja, mengurangi pekerjaan, mengurangi produksi, berimbas menurunnya impor dan ekspor mereka (Tiongkok)," ujarnya saat sambutan Rakor Tekbang Regional 1 di Shangri-La, Surabaya, Rabu (4/3).

"Sehingga negara yang miliki hubungan dengan tiongkok, otomatis terimbas," tambah Tito.

1. Perlu strategi baru hadapi gejolak ekonomi di tengah corona

Tiongkok Terimbas Corona, Tito Minta Pemda Antisipasi Gejolak GlobalPetugas medis memakai baju pelindung memperlihatkan sebuah gerakan latihan rehabilitasi kepada pasien di bangsal Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Mantan Kapolri ini pun menyampaikan perlunya strategi pangsa pasar dan sumber baru bagi pemerintah daerah (pemda) di tengah merebaknya virus corona. Karena ada dua skenario, apabila skenario ideal tertutup bisa gunakan skenario minimal.

"(Sehingga dapat) mempertahankan ekonomi, mencapai target, menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan IPM (indeks pembangunan manusia)," kata Tito.

"Sambil berdoa dan berusaha mudah-mudahan negara kita kuat hadapi ekonomi saat ini," lanjutnya.

2. Pemda harus berpikir siapkan jurus silat

Tiongkok Terimbas Corona, Tito Minta Pemda Antisipasi Gejolak GlobalMenteri Dalam Negeri saat beri sambutan Rakor Tekbang Regional 1 di Hotel Shangrila Surabaya, Rabu (4/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Pemda, kata Tito, harus berpikir lebih untuk antisipasi gejolak ekonomi global. Ia meminta kepala daerah membangun 'jurus silat' yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Sehingga tidak hanya menerima bantuan pusat.

"Teman di daerah (perlu) membangun jurus silat yang bisa mendapatkan peningkatan PAD," katanya.

"Menggali potensi daerah masing-masing, tidak mengandalkan pusat. Ini butuh seni dan ilmu. Yaitu ilmu kewirausahaan. Potensi SDM dan SDA, wisata lain-lain, sehingga PAD meningkat," jelas Tito.

3. Jatim rangkin dua penyumbang PAD

Tiongkok Terimbas Corona, Tito Minta Pemda Antisipasi Gejolak GlobalMenteri Dalam Negeri saat beri sambutan Rakor Tekbang Regional 1 di Hotel Shangrila Surabaya, Rabu (4/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Saat ini, PAD pada tingkat provinsi menyumbang rata-rata 46 persen dari APBD masing-masing. PAD tertinggi masih disumbang DKI Jakarta dan disusul Jawa Timur. Namun ada sejumlah daerah seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan NTT PAD-nya masih rendah.

"(PAD rendah) otomatis menggantung ke pusat. Nanti kalau ada tekanan ekonomi kuat pasti terganggu (ekonomi di provinsi tersebut)," kata Tito.

Baca Juga: Siaga Corona, Risma Datangi Lembaga Penelitian Corona di Unair

4. Kabupaten/kota masih rendah

Tiongkok Terimbas Corona, Tito Minta Pemda Antisipasi Gejolak GlobalPeta persebaran virus corona di dunia per 4 Maret (Dok. WHO)

Pada tingkat kabupaten/kota, rata-rata PAD-nya 20 persen. Sedangkan 80 persen operasional daerahnya tergantunt transfer pusat. Tapi ada daerah yang menyumbang PAD tinggi, yakni Kabupaten Badung, Bali mencapai Rp6,3 triliun.

"Itu karena sektor pariwisatanya yang kuat, ada juga Mimika (Papua) kuat capai Rp4 triliun lebih karena ada royalti (PT) Freeport," terang Tito.

Akan tetapi, Tito mengimbau kepala daerah memiliki kemampuan entreuprenership. Ia juga menyarankan mengundang figur yang jago dalam bidang kewirausahaan.

"(Yang bisa) meningkatkan PAD tanpa menabrak aturan yang ada," tandas Tito.

Baca Juga: Mulai Juni 2020 Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota? Ini Jawaban Mendagri

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya