Soal Evakuasi WNI dari Tiongkok, Mahfud: Harus Ada Saluran Diplomatik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Izin tinggal empat mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mengikuti program pertukaran pelajar selama satu semester di Kota Wuhan, Tiongkok akan habis pada 2 Februari 2020 mendatang. Total ada 96 mahasiswa Indonesia yang masih terisolasi di Wuhan.
Kabar terbaru, TNI AU telah menyiagakan tiga pesawat untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih tertahan di Negeri Tirai Bambu. Hanya saja, belum ada informasi lebih rinci terkait teknis penjemputan mereka.
1. Mahfud MD sebut pemerintah tidak akan menelantarkan
Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, pemerintah memang punya kewajiban untuk memperhatikan nasib WNI yang saat ini masih terisolasi di Wuhan. Dia menjamin bahwa pemerintah tidak akan lepas tangan.
"Ya pemerintah harus turun tangan, tidak mungkin pemerintah itu menelantarkan rakyatnya," tegasnya saat ditemui usai acara Aptisi di Surabaya, Rabu (29/1).
2. Belum beberkan teknis penjemputan WNI di Tiongkok
Meski begitu, Ketua Mahkamah Konstitusi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum menjelaskan secara rinci terkait teknis kepulangan WNI yang masih berada di Tiongkok. Dia hanya menekankan, bahwa harus ada langkah diplomatik terlebih dahulu antara Indonesia dan Tiongkok.
"Harus ada saluran diplomatik dalam urusan ini, supaya segera terselesaikan," katanya.
Mahfud juga sempat menyampaikan, pemulangan WNI ke Tanah Air menjadi urusan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Padahal, Kemenlu berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam.
Baca Juga: Soal Natuna, Mahfud Tegaskan Tolak Kerjasama AS dan Tiongkok
3. Menlu enggan berkomentar saat ditemui di PT PAL Indonesia
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga tidak mau berkomentar terkait WNI yang ada di Kota Wuhan, Tiongkok. Dia justru menolak wawancara kepada awak media sembari melambaikan tangan saat ditemui di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). Saat itu Retno sedang mengikuti agenda kerja Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam rangka mengecek proyek kapal selam Alugoro.
"Gak," ucapnya singkat lantas tersenyum.
4. Jokowi sebut KBRI terus pantau WNI di Wuhan
Di tempat yang sama, Presiden Jokowi telah menjamin bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tiongkok menjamin kondisi para WNI yang masih terisolasi di sana. Secara khusus, KBRI akan terus meng-update informasi terbaru dari sana.
"Sementara (WNI) masih di sana (Wuhan)," tegas Jokowi.
Hingga saat ini, yang paling sulit ialah akses masuk ke Kota Wuhan. Menurut Jokowi, KBRI di Tiongkok sudah mencoba mengirimkan logistik ke sana. Namun terkendala kebijakan pemerintah setempat. Semua akses masuk dan keluar telah diblokade.
"KBRI juga secara detail mengikuti baik hal-hal yang berkaitan dengan paling rumit dan logistik, karena aturan main untuk masuk ke sana sekarang juga sudah sangat ketat sekali," ungkapnya.
"Kita mengirimkan logistik masih dalam proses pendalaman oleh KBRI agar semuanya bisa terlayani dan berjalan dengan baik," tandas Jokowi.
Baca Juga: TNI AU Siapkan Pesawat Boeing dan Hercules Evakuasi WNI dari Wuhan