Profil Yenny Wahid, Putri Presiden yang Pernah Jadi Jurnalis

Akan jadi pembicara di IMGS IDN Times

Surabaya, IDN Times - Politisi perempuan mulai marak di Indonesia. Namun hanya ada segilintir yang menjadi trendsetter. Salah satunya ialah Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang lebih karib dipanggil Yenny Wahid. Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid ini punya banyak pengalaman dan sikap kritis yang disegani.

Nah, Gen-Z bisa menyimak profil perempuan berusia 49 tahun ini yang nantinya akan menjadi pembicara Indonesia Millennials and Gen Z Summit (IMGS) 2023 by IDN Times. 

1. Lahir dari keluarga pesantren, memilih pendidikan umum

Profil Yenny Wahid, Putri Presiden yang Pernah Jadi JurnalisIDN Times/Febriyanti Revitasari

Yenny Wahid adalah putri kedua Presiden Abdurrahman Wahid dan Sinta Nuriyah. Adik Alisa Wahid ini lahir pada 29 Oktober 1974 di Jombang. Meski lahir dari lingkungan pondok pesantren, kakak dari Anita dan Inayah Wahid ini memilih jalan ninjanya untuk menjajaki keilmuan umum.

Yenny menempuh masa putih abu-abu di SMA Negeri 28 Jakarta. Ia kemudian melanjutkan kuliah jurusan psikologi di Universitas Indonesia. Tak lama setelah itu, ia pindah ke Universitas Trisakti mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Kemudian lanjut studi Administrasi Publik di Univesitas Harvard, Amerika Serikat pada tahun 2004.

Baca Juga: Profil Sri Mulyani, Srikandi Ekonomi yang Tiga Kali Jabat Menkeu

2. Sempat berkiprah sebagai jurnalis

Profil Yenny Wahid, Putri Presiden yang Pernah Jadi JurnalisKetua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Siapa sangka, Yenny ternyata pernah menjadi jurnalis. Dia berkarir sebagai korseponden The Sydney Morning Herald dan The Age. Pada medio tahun 1997 - 1999. Sewaktu jadi koresponden, Yenny ditugaskan di Timor - Timur dan Aceh.

Salah satu liputan Yenny saat di Timor - Timur diganjar penghargaan berupa Walkley Awards. Penghargaan tahunan yang diberikan oleh Australia untuk sebuah karya jurnalis.

Tak sampa di situ, Yenny juga terlibat dalam peliputan Reformasi 98. Saat melakukan tugasnya, Yenny tak luput dari tindakan diskriminatif dan intervensi. Dia pernah mengalami ancaman saat meliput di Timor-Timur maupun Reformasi 98.

3. Jadi Stafsus Presiden Gus Dur dan SBY

Profil Yenny Wahid, Putri Presiden yang Pernah Jadi JurnalisBatik Yenny Wahid (instagram.com/yennywahid)

Belum lama menekuni profesi jurnalis, Yenny sudah harus mendamping sang ayahanda karena terpilih menjadi Presiden ke-4 Indonesia. Yenny pun diangkat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik. 

Kiprah Yenny sempat meredup setelah ayahnya tak menjabat. Ia memilih menjadi Direktur Wahid Institute. Tapi tak lama kemudian, Yenny diangkat menjadi Stafsus Presiden bidang Komunikasi Politik pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Setahun berjalan, Yenny memilih untuk mengundurkan diri.

4. Dipecat dari PKB langsung bikin partai baru

Profil Yenny Wahid, Putri Presiden yang Pernah Jadi JurnalisKetua Umum FPTI, Yenny Wahid di IFSC World Cup 2022 Jakarta. (IDN Times/Tata Firza).

Mundur dari Stafsus Presiden SBY, Yenny diangkat menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2005 - 2010. Belum tuntas masa jabatannya, Yenny diberhentikan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar pada tahun 2008.

Sejak itu, Yenny mendirikan partai politik sendiri dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa (PKB). Yenny langsung sebagai ketua umumnya. Tahun 2012, dua partai PKB dan Partai Indonesia Baru (PIB) pimpinan Kartini Sjahrir melebur dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Yenny ditunjuk sebagai ketua umumnya.

5. Torehkan sejumlah penghargaan, kini merapat ke tim pemenangan Ganjar - Mahfud

Profil Yenny Wahid, Putri Presiden yang Pernah Jadi JurnalisYenny Wahid. (IDN Times/Larasati Rey)

Selama perjalanan karirnya, Yenny menorehkan banyak penghargaan. Dia pernah mendapat penghargaan sebagai tokoh perdamaian oleh Komunitas Gema Perdamaian pada acara puncak Gema Perdamaian ke-21 pada 14 Oktober 2023.

Direktur Wahid Foundation itu juga meraih penghargaan Buddy Talk’s Award 2022 sebagai Most Inspiring Woman atau perempuan paling menginspirasi. Penghargaan itu ia raih dengan bersaing dengan sekian nominasi dengan nama besar perempuan menginspirasi lainnya dari berbagai kalangan seperti pelaku seni, politikus, dan keluarga keraton Yogyakarta.

Saat ini Yenny yang aktif sebagai Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur memilih merapat untuk mendukung Calon Presiden - Wakil Presiden, Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Dia juga ditunjuk sebagai Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar - Mahfud.

IMGS 2023 digelar selama tiga hari (24-26 November), dihadiri lebih dari 7000 peserta millennials and gen Z, melibatkan pemimpin dari berbagai latar belakang, termasuk industri, dengan tiga pilar: conference, festival, community. 

Baca Juga: Profil Febriany Eddy, Sukses Berkarier di Sektor Pertambangan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya