PBNU Tak Larang Ponpes Terima Sowan Capres, Tapi...

Ada syaratnya dong!

Surabaya, IDN Times - Sejumlah figur maupun tokoh politik yang dikaitkan dengan Pemilu Presiden mulai bergerilya ke pondok-pondok pesantren. PBNU ternyata tidak mempermasalahkannya. Namun, ada catatan khusus dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Pria yang karib disapa Gus Yahya ini melihat, gerilya politik bertajuk sowan memang acap kali terjadi ketika memasuki tahun politik. Dia pun tidak melarang ponpes jika menerima sowan itu. Asalkan, tidak membawa nama Nahdlatul Ulama (NU).

"Terserah, pokoknya tidak ada atas nama NU," ujarnya usai acara Rakor Persiapan Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama di Surabaya, Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut, Gus Yahya mengembalikan kebijakan kepada masing-masing ponpes dan pengasuhnya jika ada tokoh politik bahkan Calon Presiden (Capres) yang sowan. "Semuanya hak politik masing-masing, tidak ada atas nama NU," tegas dia.

Gus Yahya juga menekankan kalau dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang, NU akan bersikap netral. "Ya itu (NU netral)," ucapnya. "Tidak ada Capres - Cawapres atas nama NU. Tidak ada," dia menegaskan.

Figur Capres yang baru-baru ini bergerilya ialah Anies Baswedan. Capres dari Nasdem ini berkunjung ke Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo pada 26 Oktober 2022. Kemudian Capres Gerindra, Prabowo Subianto ke Komplek Ponpes Miftachus Sunnah Surabaya milik Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar pada 6 November 2022.

Baca Juga: Anak Kiai Tersangka Cabul, PWNU Jatim Dukung Proses Hukum

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya