Krisis Penghulu, Kemenag Senggol Kemenpan RB

Minta ada penambahan

Surabaya, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyebut kalau Indonesia sedang mengalami krisis penghulu. Jumlah penghulu yang ada saat ini jauh dari kebutuhan masyarakat.

"Kita ini mengalami quote-unquote gitu ya, krisis penghulu," ujar Yaqut usai acara orientasi PPPK di Gedung Diklat Kemenag Jatim, Rabu (13/9/203).

Yaqut membeberkan total penghulu yang tersedia saat ini sekitar 9 ribu orang. Sedangkan, rata-rata peristiwa nikah di Indonesia dalam satu tahun mencapai sekitar 2 juta.

"Jadi dari peristiwa pernikahan itu penghulu kita kurang," kata dia.

Kemenag, kata Yaqut, berkoordinasi dengan Kemenpan RB untuk menambah profesi penghulu di seluruh Indonesia. "Kita juga sudah minta koordinasi ke Kemenpan RB untuk menambah profesi penghulu ini karena peristiwa nikah ini 2 juta setahun," kata dia.

Yaqut menjelaskan, pihaknya akan menambah profesi penghulu sekitar 16 ribu sesuai kebutuhan saat ini. "Idealnya (jumlah saat ini) itu 9 ribu, kebutuhannya 16 ribu," jelasnya.

Ia mengungkapkan, alasan kurangnya profesi penghulu di Indonesia karena berkelit pada tahap pengangkatan status kepegawaian menjadi ASN. Untuk itu, pihak Kemenag RI sedang menunggu revisi UU ASN.

"Kita tinggal nunggu nanti undang-undang ASN sedang diajukan revisinya di DPR dalam waktu dekat akan dibahas. Nanti gimana jadi pengangkatan sisa Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," ungkapnya.

"Karena status kepegawaiannya itu. Kita tuntaskan Kemenpan RB supaya nanti ada rekruitmen penghulu untuk mencukupi kebutuhan," pungkas Yaqut.

Baca Juga: Indonesia Darurat Penghulu, Butuh 16 Ribu Orang yang Ada Hanya 9 Ribu

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya