Surabaya, IDN Times - Kasus Kanjuruhan mencuat dalam Desak Anies Surabaya, di DBL Arena, Jumat (9/2/2024). Menurut seorang penanya, kasus tersebut belum ada ujungnya. Calon Presiden (Capres) nomor urit 1, Anies Baswedan ditanya komitmennya dalam penyelesaian kasus.

Anies bilang, kasus ini secara formal hukum dinyatakan selesai. Namun secara keadilan belum tuntas di mata masyarakat. Terutama bagi keluarga-keluarga yang ditinggalkan para korban.

"Kami lihat ke depan ini harus diselesaikan dengan tuntas," tegasnya.

Anies akan menguak sesungguhnya apa yang terjadi. "Tanpa kita tahu sesungguhnya yang terjadi, bagi semua pihak tidak akan selesai," kata dia. Kemudian ia mendorong agar semua yang terlibat mendapatkan hukuman sepadan.

"Yang bersalah semua harus mendapatkan sanksi setimpal sesuai tanggung jawabnya. Yang dirugikan harus mendapatkan ganti rugi," kata Anies.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan perlunya komitmen bersama banyak pihak terkait supaya peristiwa serupa seperti tragedi Kanjuruhan tidak akan terulang kembali. 

"Jangan sampai peristiwa semacam ini berulang," tegas Anies. Jawaban Anies disambut meriah tepuk tangan para peserta acara.

Dalam Desak Anies Surabaya ini menjadi yang terakhir. Anies menyebut, Kota Pahlawan merupakan daerah yang ke-22. Ia merasakan animo luar biasa. Para pemikir berkumpul untuk mencarikan solusi bangsa dan negara Indonesia.

Cawapres Anies, Muhaimin Iskandar turut menyusul ke acara Desak Anies Surabaya. Setelah sebelumnya, Imin menggelar Slepet Imin di Malang. Paslon nomor urut 1 ini juga ditemani keluarganya, istri dan anak. Anak Anies memakai kaus bertulis Anak Aba. Sementara keluarga Imin memilih pakaian serba putih.

Rencananya, Anies dan Muhaimin (AMN) akan menutup kampanyenya di Jakarta International Stadium (JIS). Jutaan pendukung, simpatisan dan relawan diprediksi akan memadati stasion berstandar internasional tersebut.

Baca Juga: Poster Roasting Politik di Desak Anies Surabaya